NEWSWAY.ID, YOGYAKARTA – Sebanyak 1.000 nelayan di wilayah DIY menyatakan kesanggupan untuk menjaga ekosistem dan mengurangi sampah laut. Hal ini penting untuk melestarikan dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.


Pj Bupati Kulon Progo, DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pelestarian ekosistem laut sangat penting dilakukan. Langkah ini sejalan dengan target nasional dalam mengurangi 70 persen sampah laut pada 2025.



“Pemda DIY melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kemudian menyelenggarakan Gerakan Cinta Laut (Gita Laut) dengan tema Sampah Laut Tiada Ekosistem Terjaga,” kata Siwi, Selasa (12/11/2024).

Penyelenggaraan Gita Laut mengambil lokasi khusus di Pantai Bugel, Panjatan, Kulon Progo. Pemilihan lokasi ini disambut hangat Pemkab lantaran Kulon Progo masih membutuhkan banyak dukungan dari Pemda DIY untuk pengembangan dan peningkatan pemanfaatan potensi hasil laut.

“Terlebih, kabupaten kami memiliki garis pantai yang cukup panjang,” imbuh Siwi.
Dengan adanya program Gita Laut di Pantai Bugel, diharapkan masyarakat menjadi sadar akan pentingnya menjaga kondisi ekosistem laut. Event ini sekaligus mengedukasi masyarakat tentang bagaimana mengolah hasil laut menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Apalagi, Pemerintah Pusat telah merealisasikan program makan siang bergizi yang diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Kita punya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mampu mengolah hasil laut menjadi menu bergizi tinggi,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini Siwi mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem laut dengan merawat SDA yang ada serta meningkatkan produktivitas hasil olahan laut Kulon Progo. Salah satunya melalui Program Sedekah Ikan Pasangan Pengantin (Sipatin) yang memungkinkan setiap pasangan pengantin berpartisipasi dalam pelestarian alam melalui sedekah ikan sebelum menikah. Potensi yang dimiliki diyakini bisa dikelola dengan baik sehingga membuat Kulon Progo lebih sejahtera.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongko menyampaikan, Gita Laut di Kulon Progo diikuti 1.000 nelayan dan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan laut karena erat kaitannya dengan peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir selatan DIY.
“Pengembangan kelautan dan perikanan sangat erat dengan konsep ekonomi biru (blue economy) atau keseimbangan dua aspek ekosistem kelautan yakni aspek ekologi dan aspek ekonomi,” terangnya.
Dengan penerapan ekonomi biru, diharapkan dapat membuka peluang investasi, lapangan kerja dan pemerataan pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan tujuan SDG ke 14 yaitu melestarikan dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Manusia harus hidup dalam keseimbangan dengan alam dan menjadi pelindung yang baik bagi bumi serta bertanggung jawab dalam penggunaan SDA secara bijaksana agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
“Rangkaian acara yang telah digelar dalam Gita Laut di antaranya bersih pantai, ekshibisi perahu nelayan, penandatanganan prasasti tugu konservasi penyu, serta pameran produk hasil kelautan dan perikanan. Kegiatan ini dibiayai Dana Keistimewaan DIY,” kata Bayu.