NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Rombongan Dewan Juri “Satu Wasaka Award” Provinsi Kalimantan Selatan mengunjungi beberapa lokasi penilaian pada Selasa (28/5/2024). Mereka menilai inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru.


Empat lokasi yang dikunjungi adalah Water Fountain di kawasan Lapangan Dr. Murdjani, Pusat Daur Ulang (PDU) Guntung Paikat, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Jalan Trikora, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Gunung Kupang, dan Booster PTAM Syamsudin Noor di Jalan Lingkar Utara, samping SMPN 15 Banjarbaru.
Seharusnya ada enam lokasi yang dikunjungi, namun karena keterbatasan waktu, empat lokasi tersebut dianggap cukup mewakili penilaian “Satu Wasaka Award”.


Salah satu dewan juri, Aulia Faulina dari Bappeda Kalimantan Selatan, menyatakan bahwa semua lokasi yang dikunjungi menunjukkan kompetensi yang tinggi dalam meningkatkan nilai penilaian.
“Saya rasa Kota Banjarbaru untuk pelayanan dasar cukup bagus, seperti halnya pengelolaan sampah terutama sampah plastik seperti botol kemasan. Jika diolah lagi menjadi partikel atau digiling, nilai ekonomisnya akan semakin naik,” ujarnya.


Aulia juga mengapresiasi komitmen Kota Banjarbaru dalam penanganan kesehatan masyarakat.
“Beberapa program yang dilaksanakan kami lihat memberikan efek yang baik terhadap kesehatan masyarakat,” jelasnya.


Aulia juga menyoroti pengelolaan IPLT di kawasan Gunung Kupang yang sudah cukup baik.
“Akan lebih baik lagi jika IPLT ini dikelola menjadi UPTD, artinya bisa memberikan pendapatan lebih banyak daripada saat ini.




IPLT ini mempunyai prospek yang bagus saya lihat, apalagi perkembangan pemukiman di Banjarbaru berkembang pesat,” tambahnya.
Namun, Aulia mencatat bahwa data pelanggan IPLT belum tertata secara rapi. “Data pelanggan harus dirapikan agar jelas seberapa banyak pelanggan yang ada,” ucapnya.

Lebih lanjut, Aulia mengapresiasi keberadaan Water Fountain di Lapangan Murdjani, menyebutnya sebagai terobosan yang sangat bagus.
“Keberadaan Water Fountain itu salah satu nilai plus, apalagi masyarakat bisa langsung menikmati air bersih dan bisa dikonsumsi langsung bagi mereka yang beraktivitas di Lapangan Murdjani,” tegasnya.
Terpisah, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Nina Aprodita, mengkonfirmasi bahwa ada beberapa titik pantau yang didatangi oleh juri “Satu Wasaka Award” 2024.
“Sayangnya, dua titik pantau yaitu percontohan drainase dan Bio Gas di Pondok Pesantren Darul Ilmi tidak sempat didatangi. Tapi kami yakin semua titik pantau akan memberikan nilai bagus dalam penilaian ini,” jelasnya.
Nina juga menyatakan bahwa pihaknya disarankan agar IPLT berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk meningkatkan pendapatan.
“Saat ini kami sedang dalam proses untuk menjadikan IPLT sebagai UPTD. Mengenai data pelanggan, database kami sudah ada,” jelasnya.
Setelah dewan juri mengunjungi titik pantau penilaian “Satu Wasaka Award” dan memberikan respon positif, Nina berharap Kota Banjarbaru mendapatkan hasil terbaik.
“Semoga saja Kota Banjarbaru mendapatkan hasil terbaik dan meraih penghargaan ‘Satu Wasaka Award’ tahun 2024,” tandasnya.