Serba-Serbi Kubah Surgi Mufti: Destinasi Wisata Religi Unggulan di Banjarmasin

31 Mei 2024
Kubah Surgi Mufti yang tampak ramai dikunjungi peziarah (Foto.Fahmi/newsway.id)

Kota Banjarmasin dikenal dengan beragam destinasi wisata religinya. Salah satu yang paling terkenal adalah Kubah Makam Datuk Surgi Mufti atau Syekh Jamaluddin, yang terletak di Jl. Handil Pandan, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Menurut Yul Hidayat, Juru Pelihara Makam Datu Surgi Mufti, bangunan ini awalnya merupakan sebuah pendopo yang ditempati oleh Syekh Jamaluddin dan menjadi tempat persinggahan terakhirnya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Pendopo tersebut sudah ada semasa beliau masih hidup, dulunya untuk menerima tamu atau murid, tempat mengaji, dan tempat tersebut beliau dimakamkan atas wasiat atau kehendak dari tuan syekh Surgi Mufti,” ujar Yul pada Jumat (25/5/2024).

~ Advertisements ~

Sejak tahun 1995, makam ini telah bertransformasi menjadi objek wisata religi di Kota Banjarmasin. Yul, yang juga merupakan Ketua Pokdarwis Muhibbin Surgi Mufti, menyatakan bahwa peziarah umumnya datang saat akhir pekan atau hari libur.

~ Advertisements ~

“Sabtu-Minggu ramai, dan kalau hari libur besar juga banyak yang datang, rata-rata minimal empat puluh orang per hari, kurang lebih 2.000 pengunjung per bulan,” jelasnya.

Pengunjung yang datang tidak hanya dari Kalimantan Selatan, tetapi juga dari luar provinsi dan bahkan mancanegara.

“Dari Palangkaraya, Kaltim, Pontianak, Surabaya, kadang dari Brunei, Malaysia juga ada yang datang,” ungkap Yul.

Terdapat dua jalur yang bisa ditempuh untuk berziarah ke makam ini. Pertama, jalur darat menggunakan motor, mobil, atau bus. Kedua, jalur sungai menggunakan transportasi kelotok.

“Bisa lewat sungai kelotok dari Martapura, Tabung Anen, Aluh-Aluh banyak tuh. Kalau darat seperti bus dan lain-lain,” tambahnya.

Arsitektur bagian dalam kubah yang semuanya berbahan dasar kayu ulin (Foto.Fahmi/newsway.id)

Keunikan objek wisata ini terletak pada arsitektur bangunannya yang berbentuk segi delapan, melambangkan kesucian. Warna kubah yang terdiri dari kuning dan hijau juga memiliki filosofi tersendiri.

“Kuning ini tanda keramat, sementara hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran,” imbuh Yul.

Di dalam kubah, terdapat empat makam. Makam-makam tersebut adalah makam Hj. Aisyah (kiri), Syekh Jamaluddin (tengah), H. M. Thaha (kanan), dan H. M. Arsyad (pojok kanan).

Makam Syekh Jamaluddin di bagian dalam kubah (Foto.Fahmi/newsway.id)

“Posisinya di tengah adalah Datu Jamaluddin, sebelah kirinya istrinya Datuk Aisyah, di samping kanan menantunya Haji Muhammad Thaha, dan dekat jendela adalah Haji Muhammad Arsyad, anak dari Syekh Jamaluddin,” terangnya.

Tidak jauh dari kubah, terdapat Masjid Bani Arsyadi yang berdiri kokoh. Masjid ini dulunya merupakan langgar yang didirikan oleh Syekh Jamaluddin.

Masjid Bani Arsyadi yang berada tepat di depan kubah (Foto.Fahmi/newsway.id)

“Dulu di sini ada langgar yang dibangun bersama-sama masyarakat. Ketika tidak layak lagi, dibongkar dan diganti dengan masjid yang ada sekarang,” kata Yul.

Terakhir kali direhabilitasi pada tahun 2015 oleh Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pariwisata, Yul berharap ada pembebasan lahan guna memperluas area kubah sehingga bisa dijadikan lahan parkir.

“Mudah-mudahan nantinya ada pembebasan lahan dari pemerintah, sebenarnya banyak yang mau ke sini cuma akses parkir kita kurang,” pungkasnya.

Noorhidayah, seorang peziarah, juga mengungkapkan harapannya agar ada perluasan lahan untuk kenyamanan pengunjung.

“Jika ada tempat lahannya diperbesar lagi, mungkin pengunjung akan merasa lebih nyaman,” harapnya.

Namun, Noorhidayah juga mengakui bahwa makam Tuan Surgi Mufti sudah mengalami banyak perubahan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah sudah baik dari yang dulu dan juga sudah nyaman. Jauh perubahannya karena dulu pernah ke sini sama keluarga,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog