Puluhan Korban Buah Kecubung Masuk RSJ Sambang Lihum, Dua Orang Meninggal Dunia

by
10 Juli 2024
Buah Kecubung yang akhir-akhir mencuat karena memakan puluhan korban di Kalsel. (Foto : ilustrasi/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Akhir – akhir ini fenomena mabuk buah kecubung yang terjadi di berbagai wilayah di Kalimantan Selatan cukup memprihatinkan bahkan sampai memakan korban jiwa.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Puluhan warga yang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa  (RSJ) Sambang Lihum dalam beberapa pekan terakhir, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Mereka yang dirujum ke RSJ Sambang Lihum tidak hanya warga dari Banjarmasin tetapi juga berasal daei Barito Kuala dan Hulu Sungai Selatan.

~ Advertisements ~

“Sampai sekarang mereka belum bisa diajak komunikasi, karena masih meracau. Mungkin dosisnya terlalu tinggi,” ujar salah seorang psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, dr Firdaus Yamani, Selasa (9/7/2024).

~ Advertisements ~

Untuk memberikan ketenagan pihak RSJ me.iberikan suntikan penenang, karena sebagian pasien mengalami sulit tidur.

“Untuk dua pasien yang meninggal dunia karena saturasi oksigen yang terus menurun,” jelasnya.

Dari penuturannya dan berdasarkan diagnosis dokter, para pasien tersebut menelan pil Zenith Carnophen dan alkohol yang dioplos dengan buah kecubung.

“Efek yang dihasilkan adalah halusinasi mabuk kecubung akan berlangsung selama dua sampai tiga hari. Namun untuk menghilangkan zat adiksi dari kecubung, diperlukan waktu paling tidak dua pekan,” ucapnya.

Dari maraknya mabuk kecubung ini total 28 orang pasien yang dirawat di RSJ Sambang Lihum akibat efek kecubung.

Mereka terdiri dari 25 laki-laki dan 3 orang perempuan dengan rentang usia 20 hingga 53 tahun.

“Saat ini semua pasien masih dalam tahap evaluasi dan perawatan, sampai dinyatakan benar-benar sadar,” tandasnya.

Untuk diketahui Dampak Negatif Konsumsi Buah Kecubung yang dirangkum dari berbagai sumber bahwa buah kecubung memiliki efek anestesi, karena dapat menghilangkan kesadaran seseorang.

Buah kecubung juga mengandung zat yang dapat menyebabkan halusinasi dan memberi efek relaksasi, yaitu metil kristalin.

Selain itu, buah kecubung juga mengandung senyawa alkaloid, seperti atropin, hiosiamin, skopolamin yang bersifat antikolinergik.

Karena berbagai kandungan tersebut, beberapa orang menggunakan buah ini sebagai obat rekreasi yang menginduksi halusinasi dan euforia.

Berikut ini beberapa alasan buah ini bisa berbahaya:

  1. Kecubung Menyebabkan Halusinasi
    Dampak negatif dari buah kecubung adalah dapat menyebabkan halusinasi dan euforia atau rasa gembira sesaat, karena buah ini termasuk dalam golongan tanaman opioid, seperti ganja dan katinon.

Tak hanya halusinasi, orang yang mengonsumsinya juga dapat mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah, efek ini akan bertahan semakin lama, jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak.

Bahkan, saking kuatnya efek memabukkan dari buah kecubung, orang yang mengonsumsinya bisa tidak sadarkan diri selama tiga hari, jika mengonsumsinya terus-menerus, akan mengakibatkan dampak serius mulai dari keracunan hingga kematian.

  1. Menimbulkan Efek Pengeringan pada Tubuh

Buah kecubung juga mengandung bahan kimia yang menyebabkan efek pengeringan pada tubuh, buah ini juga juga memengaruhi otak dan jantung.

  1. Punya Julukan “The Devil’s Breath”
    Buah kecubung memiliki julukan “the devil’s breath” atau “napas setan”.

Hal ini karena buah ini mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh.

Siapa pun yang mengonsumsi zat ini dapat mendapat efek serperti jadi zombi, zat ini bahkan berpotensi sangat berbahaya, terutama dalam dosis tinggi. Karena dapat merusak daya ingat dan menimbulkan kematian.

  1. Kecubung Dapat Memengaruhi Sistem Saraf

Buah kecubung juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat jika kamu mengonsumsinya. Hal ini karena buah ini memiliki efek katinona, yang merupakan zat stimulan untuk sistem saraf pusat yang banyak digunakan sebagai club drug atau party drug.

Zat berbahaya ini dapat membuat seseorang merasakan kesenangan dan kegembiraan yang tinggi, karena zat ini dapat merangsang ujung-ujung saraf. Bahayanya, zat katinon ini memiliki potensi menyebabkan kecanduan.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog

Suasana berkabung menyelimuti masyarakat Desa Tanjung Seloka, Kecamatan Pulau Laut Selatan, dengan ditemukannya seorang nelayan setempat, Kana (69) dalam keadaan meninggal dunia usai dilaporkan hilang sejak Minggu (27/4/2025) ( Foto : Humas Polres Kotabaru/newsway.co.id)