NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin menetapkan 1.500 hektar lahan pertanian berkelanjutan sebagai lumbung pangan di Kota Banjarbaru dan sudah di Perdakan.

Itu disampaikan oleh orang nomor satu di Banjarbaru saat panen padi di Handil Kia’i Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Rabu (31/07/2024).

“Penetapan laham itu dalam rangka pemerintah melindungi para petani agar selalu tersedia lahan pertanian, dan termasuk juga kita memastikan bahwa kebutuhan masyarakat Banjarbaru terpenuhi. Artinya kami ingin bahan makanan ini masih bisa disuplai dari daerah kita sendiri,” katanya.

Untuk mendukung suksesnya para petani dalam bekerja, dalam kesempatan itu Wali Kota menyerahkan bantuan berupa mesin panen padi, traktor mini, pompa air, ia ingin mesin tersebut dirawat dan dimanfaatkan dengan baik oleh para petani

“Hari ini kita menyerahkan beberapa bantuan dan kita berharap bantuan bantuan ini terus dijaga, terus dirawat, agar penggunaannya bisa panjang, umurnya bisa panjang, sehingga banyak manfaat dari barang yang diserahkan,” imbuhnya.
Ada sekitar 872 hektare, lahan pertanian di Handil Kia’i Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka, ada sebanyak 18 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Maju Makmur.
“Dengan bertambahnya penduduk Kota Banjarbaru saat ini sekitar 20.000 jiwa lebih, itu pertambahannya sangat banyak. Sehingga dari 20.000 ini mungkin ada yang buka rumah, dan lain-lain, sehingga lahan pertanian juga berkurang. Saya berpesan kepada di Kelurahan Bangkal masih banyak lahan pertanian, jangan sampai lahan lahan ini beralih fungsi, kita ingin pertanian kita tetap lestari, tetap terjaga,” harapnya.

Sementara itu, Supian Ilmi yang merupakan Ketua Gapoktan Maju Makmur mengatakan ada 8 jenis padi yang audah muali dioanen pada bulan Juni lalu.
“Yang sudah dilakukan panen pada akhir bulan Juni tadi itu berkisar 4 ton per hekta macam-macam produktivitas untuk wilayah Kelurahan Bangkal ini” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa di Handil Kiai para petani menanam padi unggul 7 hektar dan saat ini ada yang panen dan ada yang sudah mulai tanam kembali.
“Alhamdulillah dengan adanya batuan alat tentunya para petani tidak susah lagi memanen padi maupun menggemburkan tanah,” ucapnya.