NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Tren positif ditunjukan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarbaru, hingga Triwulan III 2024.
Kepala BPPRD Kota Banjarbaru Kemas Akhmad Rudi Indrajaya mengatakan sampai dengan September 2024, keseluruhan PAD Banjarbaru mencapai Rp 156 miliar.
Ia menjelaskan bahwa sektor pajak, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) menjadi jenis pajak penyumbang terbesar PAD Kota Banjarbaru.
“Hingga akhir September 2024, realisasi pajak BPHTB mencapai 71,62 persen setara dengan Rp38,676 miliar,” ujar Rudi Selasa (15/10/2024).
Rudi juga menyebutkan bahwa pada anggaran perubahan target BPHTB juga dinaikkan, dari Rp52,5 miliar menjadi Rp 54 miliar.
Selain BPHTB pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) makan dan minum atau sering kali dikenal dengan pajak restoran juga menjadi penyumbang PAD.
“Hingga saat ini, pajak restoran di Banjarbaru menyentuh presentase 89,04 persen atau senilai dengan Rp 38 miliar. Sedangkan, targetnya di APBD perubahan mencapai Rp 42 miliar,” jelasnya.
Penyumbang pajak terbesar lainnya ada di pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) tenaga listrik.
“Untuk sektor ini berada diangka Rp 36,5 miliar, realisasi pajak ini menyentuh presentase 79,64. Sementara target di APBD perubahan adalah Rp 45 miliar,” jelasnya lagi.
Dengan adanya tren positif realisasi pajak ini, Rudi berharap sektor pembangunan di Banjarbaru dapat terus dioptimalkan.
“Kami tentunya akan terus melakukan peningkatan obyek pajak agar PAD maupun APBD Kota Banjarbaru semakin naik. Dengan begitu tentunya sektor pembangunan akan semakin merata,” tandasnya.
