Era Baru Digitalisasi: Kominfo Berubah Nama Menjadi Komdigi

22 Oktober 2024
transformasi Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital di Indonesia (foto.ilustrasi/newsway.id)

NEWSWAY.ID, JAKARTA – Pemerintahan Prabowo-Gibran resmi mengubah nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sebagai upaya untuk menjawab tantangan zaman dan mendorong transformasi digital di Indonesia.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Perubahan ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat memperkenalkan Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan pada (20/10/2024).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Di bawah kepemimpinan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, kementerian ini berkomitmen untuk lebih menekankan pada pengembangan teknologi berbasis digital, seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), big data, dan Internet of Things (IoT).

~ Advertisements ~

Meutya menjelaskan bahwa perubahan nomenklatur ini sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo yang menitikberatkan pada digitalisasi di berbagai sektor.

~ Advertisements ~

“Kami berkomitmen untuk memprioritaskan keamanan digital, memberantas praktik judi online, dan memastikan internet yang lebih ramah bagi anak-anak,” ujar Meutya dalam konferensi pers perdananya.

Langkah ini menunjukkan tekad pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan inklusif.

Selain itu, dalam 100 hari pertama, Komdigi akan fokus pada peningkatan akses internet di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), terutama di Indonesia bagian timur.

Meutya menegaskan bahwa pemerataan akses internet menjadi prioritas utama, guna menjembatani kesenjangan digital yang masih terjadi di banyak daerah.

Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi, menyambut positif perubahan ini. Menurutnya, istilah “informatika” dalam nama kementerian sebelumnya sudah tidak relevan di era teknologi digital yang semakin berkembang.

Heru menilai penggunaan nomenklatur baru lebih mencerminkan fokus pemerintah saat ini yang ingin mempercepat adopsi teknologi modern seperti AI, big data, dan IoT.

Transformasi ini diharapkan dapat mendukung agenda nasional dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di sektor teknologi dan informasi global.

“Kami optimis perubahan ini akan membawa Indonesia menuju masa depan digital yang lebih cerah,” tutup Meutya Hafid.

Dengan perubahan besar ini, pemerintah menunjukkan tekadnya untuk terus mendorong inovasi dan menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Latest from Blog