NEWSWAY.ID, YOGYAKARTA – Kasus pengeroyokan remaja yang dilakukan 11 orang hingga tewas di wilayah Bantul, DIY, memasuki babak baru. Polisi berhasil mengungkap peran masing-masing pelaku dalam menghabisi nyawa korban.


Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menyampaikan, ada 11 orang pelaku yang diamankan polisi dalam kasus ini. Seluruhnya telah ditetapkan sebagai tersangka.



“Tujuh di antaranya merupakan orang dewasa, sementara empat lainnya belum berusia 17 tahun,” kata Jeffry, Rabu (23/10/2024).

Akibat pengeroyokan yang dilakukan, korban Rendy Surya Irawan (16) warga Pundong Bantul meninggal dunia.

11 pelaku yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka yakni Oskar Maylano (20) warga Pundong Bantul, Bryan Kurnia Saputra (19) warga Gedongtengen Kota Yogya, Rifai Zaky Pratama (19) warga Gedongtengen Kota Yogya, Fito Nur Alfiansyah (21) warga Pundong Bantul, Devanda Dwi Saputra (20) warga Kretek Bantul, Diki Pamulya (19) warga Pundong Bantul dan Egine Aka Wira Dinata (19) warga Kretek Bantul. Sementara pelaku anak yakni AOS (16) warga Kretek Bantul, FQAM (16) warga Purwosari Gunungkidul, DY (16) warga Kretek Bantul dan DAK (15) warga Pundong Bantul.
“Berdasar hasil pemeriksaan, terungkap peran masing-masing pelaku saat mengeroyok korban,” kata Jeffry.
Jeffry menyebut, dari 11 tersangka itu, peran paling dominan dilakukan Oskar. Ia paling banyak melakukan penganiayaan serta menyerang pada bagian vital korban yakni kepala bagian belakang.
Oskar menganiaya korban di empat lokasi, dengan cara menendang dan memukul kepala bagian belakang berkali-kali, memukul dengan helm pada tangan dan punggung, juga memukul dan mendorong kepala dan tubuh korban.
“Jadi, korban dianiaya berpindah-pindah di empat tempat berbeda selama tiga jam, sejak pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB,” kata Jeffry.
Diuraikannya, lokasi pertama yakni di depan RS Santa Elisabeth Ganjuran sekira pukul 01.00 WIB. Di sana, korban dianiaya dua orang yakni Oskar dan Bryan. Masing-masing memukul satu kali ke arah tubuh korban kemudian Bryan mendengkul ke arah tubuh korban.
Pada pukul 01.30 WIB, korban dibawa ke tempat pemotongan kayu di Kretek, Parangtritis. Di lokasi kedua inilah 11 orang mengeroyok korban.
Oskar menendang dan memukul kepala bagian belakang berkali-kali, juga memukul dengan helm pada tangan dan punggung. Kemudian Bryan, memukul dengan tangan kanan mengenai leher bagian kanan korban.
Pelaku lainnya, Rifai memukul bahu dan belakang telinga serta menendang paha dan punggung.
Tersangka Fito memukul bahu dan menendang betis, Devanda memukul punggung, Diki memukul punggung, kemudian DP memukul dengan dek motor pada punggung, AO memukul lengan kiri, FQ memukul punggung, DY menghantam lengan, dan Egine memukul punggung.
Setelah itu, korban dibawa ke rumah Bryan sekira pukul 02.30 WIB di wilayah Seloharjo Pundong.
“Di sana, hanya Oskar yang menganiaya dengan cara mendorong kepala korban. Sekira pukul 03.00 WIB korban dibawa ke jalan arah Watu Lumbung Kretek kemudian dianiaya lagi,” imbuh Jeffry.
Di lokasi terakhir, penganiayaan dilakukan tiga orang yaitu Oskar, Bryan dan Reza. Mereka memukuli dan korban hingga terjongkok. Dalam posisi itu, korban ditendang punggungnya oleh Bryan dan terlihat lemas.
“Korban lalu dibawa ke tempat pemotongan kayu di Kretek Parangtritis. Korban pamit untuk tidur karena kelelahan, dan rombongan pelaku pulang sekira pukul 03.30 WIB. Korban ditemukan warga sudah meninggal dunia sekitar pukul 08.30 WIB,” urai Jeffry.
Dalam penanganan kasus ini, polisi menggunakan Pasal 80 ayat (1) Jo 76 c UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 170 ayat 1 dan ayat 2 ketiga KUHP dengan ancaman penjara paling lama 12 tahun.
Diberitakan sebelumnya, Rendy Surya Irawan (16) meninggal dunia setelah dikeroyok 11 pemuda. Pengeroyokan ini dipicu masalah sepele, yakni karena kesalahpahaman kejadian kecelakaan.
Awalnya, korban berboncengan dengan temannya, OCI mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Pundong hingga menyebabkan OCI dirawat di rumah sakit.
Namun rupanya, saudara kembar OCI yakni OCA tidak terima dengan kecelakaan tersebut, lalu mengerahkan teman-temannya untuk mengeroyok Rendy.