NEWSWAY.ID, YOGYAKARTA – Paniradya Kaistimewaan DIY dan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat meluncurkan program Sistem Pendataan Desa Cinta Statistik atau ‘Sipedet Cantik’.


Dinas Kominfo masing-masing kabupaten/ kota se-DIY kemudian dilibatkan dalam pelaksanaan program ini.



Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan, peluncuran program Sipedet Cantik bertujuan untuk memperoleh data kalurahan yang lengkap, akurat dan berstandar.

Nantinya, data tersebut dapat digunakan untuk mengisi berbagai aplikasi pelaporan pemerintahan, kementerian dan lembaga, serta bisa dipadukan dengan data kalurahan lain.

“Data-data tersebut akan menjadi acuan untuk melihat capaian pembangunan maupun penyusunan program pembangunan masing-masing kalurahan,” kata Herum, Selasa (4/11/2024).
Apabila data tersedia dan selalu diupdate secara berkala, lanjutnya, peta kondisi antarkalurahan, kapanewon, kabupaten/ kota dan antarwaktu bisa terekam dan terukur dengan jelas. Terlebih jika pendataan dilakukan berkelanjutan dari tahun ke tahun secara rutin.
“Dengan adanya data yang akurat, siapa pun yang menjabat sebagai lurah, panewu maupun pejabat baru di tingkat kabupaten/ kota bisa melihat kondisi daerahnya dengan lebih cepat karena datanya telah tersedia,” imbuh Herum.
Dalam realisasi program Sipedet Cantik, di Kulon Progo telah digelar rapat koordinasi dan sosialisasi.
Kepala Dinas Kominfo Kulon Progo, Agung Kurniawan menyampaikan, Sipedet Cantik merupakan bagian dari program kegiatan Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga tahun 2024 yang bersumber dari Dana Keistimewaan.
Tujuannya, untuk memberikan informasi kepada perangkat daerah, panewu, lurah dan seluruh masyarakat tentang Pelaksanaan Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga.
“Rapat koordinasi dan sosialisasi digelar untuk memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai pentingnya data dalam pembangunan dan reformasi kalurahan. Selain itu, juga memberikan gambaran teknis pelaksanaan pendataan sosial ekonomi berbasis keluarga,” kata Agung.
Disampaikan Agung, kegiatan Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga sudah dimulai pada awal Oktober 2024.

Kegiatan ini diawali dengan koordinasi, penyiapan buku panduan, penyusunan data sasaran, rekrutmen petugas pendata dan sosialisasi.
Setelahnya, digelar sosialisasi di 12 kalurahan di wilayah Kapanewon Pengasih dan Kapanewon Kokap.
“Kemudian diikuti bimbingan teknis untuk petugas pelatih dan petugas pendata,” kata Agung.
Pendataan di lapangan, menurut Agung, akan berlangsung pada 15 November hingga 15 Desember 2024 di dua kapanewon yakni Pengasih dan Kokap dengan jumlah sasaran 19.119 kk di Kapanewon Pengasih dan 12.608 kk di Kapanewon Kokap. Proses pendataan melibatkan 235 petugas pendata PPL dan PML.
Sementara itu, Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, penguatan pengelolaan data dan informasi kalurahan sangat penting untuk melihat permasalahan yang ada di setiap wilayah.
Sehingga, nantinya dapat diintervensi dengan tepat sesuai permasalahan masing-masing kalurahan.
“Hasil pendataan sosial dan ekonomi by name by address penduduk akan digunakan untuk merancang dan melaksanakan kebijakan publik yang lebih efektif dan tepat sasaran dalam bidang sosial, ekonomi dan kesejahteraan,” kata Siwi.
Siwi berharap, data akurat hasil pendataan Sosial Ekonomi Penduduk ini dapat membangun upaya kolaboratif pencapaian kinerja makro daerah, terutama dalam penanganan kemiskinan dan stunting di Kulon Progo. Sinergitas yang perlu dijalin yakni antara pemerintah daerah, pemerintah kalurahan, dunia usaha dan masyarakat.