Emergency Tanggap Bencana Rescue (ETB Rescue) Banjarbaru dibentuk pada 2021 di tengah bencana banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan.

Saat itu, masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya merasakan betapa pentingnya keberadaan tim tanggap darurat yang terorganisir dan sigap dalam membantu korban bencana.
M Hamidi, Ketua ETB Rescue Banjarbaru, menjelaskan bahwa tim ini hadir untuk merespons berbagai kondisi darurat di Banjarbaru dengan tujuan menyelamatkan nyawa dan meminimalisir dampak kerugian.
“Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, dan kami di ETB Rescue berkomitmen menjadi garda terdepan dalam hal ini,” ujar Hamidi.
Tim ETB Rescue Banjarbaru tidak hanya berfokus pada penanganan bencana alam seperti banjir, tetapi juga menangani berbagai keadaan darurat lainnya, mulai dari kebakaran bangunan dan lahan hingga situasi kecelakaan dan orang hilang.
Menurut Ramadhani, Sekretaris ETB Rescue, mereka kerap menghadapi situasi kompleks di lapangan yang membutuhkan persiapan dan pelatihan matang.
“Situasi di lapangan sangat dinamis, karena itu kami sudah mempersiapkan diri dengan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk menghadapi hal-hal tak terduga,” tambahnya.
Struktur dan Pembagian Tugas dalam Operasi Lapangan
Dalam upaya meningkatkan efisiensi, ETB Rescue memiliki pembagian tugas yang jelas. Tim ini terdiri dari tiga divisi utama, yakni Barisan Pemadam Kebakaran, Tim Pertolongan Pertama dan Evakuasi, serta Tim Animal Rescue.
“Kami juga mendapat dukungan dari pemerintah setempat, khususnya di wilayah Kelurahan Loktabat Utara, di mana kami ditunjuk untuk berperan aktif dalam program Masyarakat Peduli Bencana (MPB) yang diinisiasi BPBD Banjarbaru,” jelas Hamidi.
Tim ini mengandalkan berbagai peralatan khusus untuk mendukung operasi di lapangan, seperti dua armada operasional, alat pemadam kebakaran, tandu evakuasi, oksigen, serta peralatan P3K.
Selain itu, ETB Rescue juga berencana menambah unit ambulans dan tangki air guna memperluas jangkauan operasi mereka.
“Ambulance dan tangki air sangat diperlukan mengingat tingkat kecelakaan tinggi dan sulitnya akses air di beberapa titik,” ujar Ramadhani.
Tantangan dan Dukungan Masyarakat
Meski sudah terlatih dan dilengkapi dengan peralatan, ETB Rescue tidak lepas dari tantangan besar di lapangan.

Salah satu tantangan utama, menurut Hamidi, adalah memadamkan kebakaran di bangunan saat listrik masih menyala, yang sangat berisiko bagi keselamatan tim.
“Kondisi ini memang menjadi tantangan tersendiri, tapi kami tetap berupaya maksimal demi keselamatan masyarakat,” ucapnya.
ETB Rescue mendapatkan dana dan logistik sebagian besar dari swadaya anggota dan bantuan sukarela dari masyarakat.
Mereka membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berkontribusi, baik dalam bentuk dana maupun peralatan. Hamidi menambahkan,
“Dukungan masyarakat sangat berarti bagi kami. Dengan kesadaran bersama, kami dapat mewujudkan lingkungan yang lebih aman dari berbagai bahaya.”
Kenangan Operasi yang Tak Terlupakan
ETB Rescue pernah menangani insiden besar kecelakaan antara minibus dan Fortuner di Jalan Ahmad Yani KM. 29, Banjarbaru.
Dengan 20 korban yang terlibat, tim ETB bersama tim lain bahu-membahu mengevakuasi korban pada dini hari, mengerahkan seluruh kemampuan untuk menyelamatkan nyawa para korban.
“Itu adalah pengalaman yang mengajarkan kami pentingnya bekerja cepat dan cermat dalam situasi genting,” kenang Ramadhani.
Melalui akun Instagram mereka, @etb_rescue.banjarbaru, ETB Rescue Banjarbaru terus berbagi informasi seputar kegiatan dan edukasi terkait penanggulangan bencana.

Dengan semangat yang terus menyala, mereka bertekad menjadi pelindung masyarakat di tengah situasi darurat, siap siaga melayani tanpa henti demi keselamatan bersama.