Isu Sengketa Tanah dan Kemacetan Simpang Empat Muncul di Coffee Morning DPRD

by
28 November 2024
Suasana Coffee morning yang dilaksnakan oleh DPRD Kota Banjarbaru untuk mbahas isu-isu terkini yang berkembang di Kota Banjarbaru. (Foto : Suroto/newsway.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – DPRD Kota Banjarbaru menggelar Coffee Morning bersama Fokopimda dan jajaran Pemko Banjarbaru untuk membahas isu-isu terkini di Kota Banjarbaru yang bertempat di salah satu hotel pada Kamis (28/11/2024).

~ Advertisements ~

Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera seusai kegiatan mengatakan bahwa ada beberapa isu penting yang disampaikan relan-rekan anggota DPRD.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Alhamdulillah hari ini kami melaksanakan coffee morning, tentunya dalam kegiatan ini kami membahas iau-isu yang berkembang. Salah satu isu yang kami bahas adalah banyaknya kasus sengketa tanah di Banjarbaru,” jelasnya kepada sejumlah media.

~ Advertisements ~

Politisi muda Partai Golkar yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru itu menegaskan bahwa soal sengketa tanah menjadi konsen lembaga yang dipimpinnya.

~ Advertisements ~

“Ini tentu menjadi konsen kita bersama dan tadi sudah disampaikan juga usulan-usulan ataupun juga kronologis terjadinya hal-hal tersebut oleh teman-teman anggota DPRD yang lain. Alhamdulillah bisa dikomentari langsung dan dijawab langsung oleh pihak-pihak terkait agar kiranya bisa kita tindaklanjuti bersama untuk dicarikan solusi,” tegasnya.

Saat ditanya di daerah mana saja yang muncul kasus sengketa tanah tersebut, Gusti Rizky mengatakan kebanyakan sengketa ada di daerah Landasan Ulin dan juga di sekitaran Kecamatan Cempaka .

“Mengenai sengketa tanah yang terjadi dari dewan sendiri sebagai wakil rakyat tentu akan menindaklanjuti. Kami juga akan melakukan hearing kembali, ini menyangkut hak-hak masyarakat Kota Banjarbaru dan tentu kita mengedepankan persoalan itu,” tambahnya.

Namun dalam menyelesaikan persoalan tersebut, Gusti Rizky mengharap pihak-pihat terkait mempunyai bukti-bukti yang kuat.

“Agar nanti bisa dicarikan solusinya, bukan berpihak akan tetapi mencarikan solusi yang memang memiliki haknya, sehingga semua masalah ini bisa terselesaikan dengan baik,” tambahnya.

Selain isu sengketa tamah ternyata isu soal kemacetan di bundaran Simpang Empat Banjarbaru juga sempat muncul dalam pembahasan.

“Pesoalan lalulintas di simpang empat memang muncul dalam pembahasan tadi, pihak Baperinda dan PUPR sudah mengusulkan agar dibuat atau dibangun flyover.  Namun ini pun juga masih dalam tahap usulan ke Balai Jalan dan mudah-mudahan bisa diterima sehingga memang bisa mengurai kemacetan yang terjadi di sekitar kota Banjarbaru,” tuntasnya.

Tinggalkan Balasan