NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) resmi mengesahkan perubahan susunan pengurus perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Ruang Melati, Gedung Wisma Indocement, Kamis (4/12/2024).

Salah satu agenda utama rapat tersebut adalah pengangkatan Sunnira Ly sebagai Direktur Perseroan menggantikan David Jonathan Clarke.


Pengunduran diri David Jonathan Clarke diajukan pada 27 September 2024 karena penugasan di tempat lain.

Sunnira Ly secara resmi melanjutkan sisa masa jabatan Clarke hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 yang akan digelar pada 2025.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Indocement yang baru dan akan menjabat hingga RUPST 2026 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Roberto Callieri
- Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Tedy Djuhar
- Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Simon Subrata
- Komisaris Independen: Franciscus Welirang
- Komisaris: Juan Francisco Defalque
- Komisaris: René Samir Aldach
- Komisaris: Kevin Gerard Gluskie
Direksi
- Direktur Utama: Christian Kartawijaya
- Wakil Direktur Utama: Benny Setiawan Santoso
- Direktur: Hasan Imer
- Direktur: Troy Dartojo Soputro
- Direktur: Oey Marcos
- Direktur: Holger Mørch
- Direktur: Sunnira Ly
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dedikasi David Jonathan Clarke selama menjabat sebagai Direktur. Ia juga menyambut Sunnira Ly sebagai bagian dari jajaran direksi.
“Selamat datang kepada Sunnira Ly, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi keberlanjutan perusahaan,” ujar Christian.
Selain itu, Christian menggarisbawahi peran strategis Indocement sebagai salah satu produsen semen terbesar di Indonesia.
Dengan merek seperti Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan, Indocement mengoperasikan 14 pabrik utama serta beberapa fasilitas produksi lain dengan sistem sewa, menghasilkan kapasitas produksi hingga 33,5 juta ton semen per tahun.
Indocement memiliki fasilitas produksi yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk Citeureup (Bogor), Cirebon, Tarjun (Kotabaru), Grobogan, Maros, dan Banyuwangi.
Sebagai bagian dari Heidelberg Materials AG sejak 2001, Indocement terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.