NEWSWAY.CO.ID, NAGOYA – Program “One Week Study in Japan” kini memasuki hari-hari terakhir di Nagoya. Salah satu agenda utama yang telah dilaksanakan yaitu “Indonesia Day,” berhasil mencuri perhatian para peserta dan penyelenggara di Nagoya Kita High School, tempat berlangsungnya program tersebut.


Guru pendamping, Edy Rahmadi, S.Pd., menjelaskan bahwa pada kegiatan Indonesia Day, tim diberikan kesempatan untuk bertukar budaya dengan peserta dari Jepang.



Edy menyebutkan bahwa presentasi budaya Indonesia yang mereka tampilkan dinilai sukses besar oleh pihak sekolah dan pemerintah jepang.

“Indonesia Day kemarin sangat berkesan. Kami menampilkan berbagai elemen budaya khas Kalimantan Selatan, seperti hikayat Datu Mabrur, kain sasirangan, dan tarian tradisional Dayak. Pemerintah jepang bahkan menyampaikan apresiasi tinggi karena presentasi kami dianggap luar biasa dan selalu berbeda setiap tahunnya,” ungkap Edy dari Nagoya, Sabtu (14/12/2024).


Hikayat Datu Mabrur hingga Tarian Dayak
Dalam Indonesia Day, tim mengawali presentasi dengan membawakan hikayat Datu Mabrur dalam bahasa Inggris.
Kisah ini menceritakan asal-usul Pulau Kotabaru, yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video promosi Kotabaru yang diproduksi oleh Disparpora Kotabaru.
Tak hanya itu, mereka juga mengenalkan kain sasirangan, salah satu warisan budaya khas Kalimantan Selatan, melalui sesi fashion show.
Para siswa turut berbagi pengalaman kehidupan sehari-hari mereka di sekolah dan di luar sekolah di Indonesia, semuanya dalam bahasa Inggris. Sebagai penutup, tim ini mempersembahkan tarian tradisional Dayak yang memukau.
“Apa yang ditampilkan sangat luar biasa menurut mereka. Bahkan, pihak jepang sebagai pemilik program menyatakan kepuasan dan harapannya agar kehadiran kami menjadi inspirasi untuk tahun depan,” ujar Edy.

Meningkatkan Citra Indonesia di Mata Dunia
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya, tetapi juga memperkenalkan keunikan Kalimantan Selatan di kancah internasional.
Edy berharap keberhasilan ini dapat membuka peluang lebih besar bagi siswa-siswa lainnya di masa depan.
“Program ini menjadi sinyal baik bagi kami. Semoga bisa terus berlanjut setiap tahun dan menjadi jembatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia, khususnya budaya Kalimantan Selatan,” tutupnya.
Keberhasilan program ini tidak hanya menjadi kebanggaan Kalimantan Selatan, tetapi juga mencerminkan potensi besar siswa-siswa Indonesia dalam mempromosikan budaya lokal di tingkat internasional.
“Masih ada beberapa hari lagi waktu kita dijepang, semoga bisa kita maksimalkan untuk terus memperkenalkan budaya Indonesia khususnya Kalimantan Selatan,” pungkas Edy.