NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Sejak tahun 2020, setiap tahunnya lapas narkotika memiliki program rehabilitasi bagi 120 warga binaan dan ditahun 2024 naik menjadi 140 orang, yang dibina kemandiriannya, melalui kegiatan keterampilan, mulai dari pertukangan, pertanian, perikanan, kuliner, hingga las fabrikan dan konveksi serta sablon.


Hal itu disampaikan Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan Kelas II A Eddi Mulyono dalam acara Refleksi Akhir Tahun Kalapas temu awak media, bertempat di Aula Lapas Narkotika Karang Intan, Kamis (26/12/24).



“Semua warga binaan yang mengikuti program kemandirian sudah siap bekerja, terutama bagi yang menjalani bidang konveksi dan sablon, juga siap menerima orderan dari instansi dan masyarakat dengan kualitas bagus dan tarif yang terjangkau,” ungkap Eddi Mulyono.

Demikian juga untuk pertukangan dan las besi ujar Kalapas, warga binaan sudah bisa bekerja dengan kualitas bagus dan berharap dukungan masyarakat dalam meningkatkan skill dan kemandirian, agar tidak terjerat peredaran narkoba.

Tak hanya itu, dalam kegiatan refleksi akhir tahun ini Kalapas juga menyampaikan, bahwa setiap UPT Lapas kini diberikan tugas untuk melakukan rehabilitasi sosial bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), sesuai perintah dari Kementerian imigrasi dan pemasyarakatan.
Eddi melanjutkan, rehabilitasi tersebut khusus bagi pecandu dan penyalahgunaan serta pemakai, dan sebelum direhab para wbp akan dilakukan screening asesmen.
“Jadi target kami di tahun 2025 insya Allah memastikan 250 orang akan direhab, dan bagi para wbp pasca setelah direhab tentunya untuk bloknya akan dipisahkan, menghindari agar tidak tercampur dengan yang belum direhab,” tuturnya.
Sekedar informasi, Lapas Narkotika Karang Intan Kelas II A berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi 2024, satuan kerja P2HAM.