Perkuat Sistem Pertahanan Udara Nasional, TNI AU Bangun Satuan Radar di Kalsel

by
11 Januari 2025
Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI M Tonny Harjono saat sesi wawancara dengan awak media usai peletakan batu pertama di Banjarbaru. (Foto: Juwita/Newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) membangun Satuan Radar (Satrad) untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional, bertempat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

~ Advertisements ~

Peletakan batu pertama oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI M Tonny Harjono menandakan dimulainya pembangunan Satrad Banjarbaru di Jalan Radar Indah, Kelurahan Loktabat Selatan, Jumat (10/1/24).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Keberadaan radar ini adalah salah satu modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) AU,” ungkap Tonny kepada awak media.

~ Advertisements ~

Bertempat di Banjarbaru, Kalsel, karena dinilai memiliki letak Geografis Strategis.

~ Advertisements ~

“Banjarbaru berada di wilayah strategis Provinsi Kalimantan Selatan yang dekat
dengan jalur Penerbangan, yang merupakan salah satu rute penting bagi pergerakan pesawat sipil dan militer,” ujar Tonny.

Ia melanjutkan, Pengawasan Udara Wilayah Tengah Indonesia, sebagai bagian dari jaringan pertahanan udara nasional, Radar di Banjarbaru memperkuat pengawasan wilayah udara Indonesia, khususnya di bagian tengah dan timur, yang memiliki potensi ancaman dari pelanggaran kedaulatan udara.

Tak hanya itu, penambahan Radar itu dilakukan dalam rangka memperkuat pertahanan udara nasional, dan sejalan dengan visi misi Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait dengan kebijakan strategis pertahanan nasional.

“Kebijakan strategis pertahanan nasional itu salah satunya diperkuat dengan
menambah radar baru sebanyak 25 unit. TNI AU akan mendapatkan 25 unit radar
dimana 13 Radar menggantikan yang sudah eksisting sedangkan 12 unit lagi nanti
itu akan ditempati di lokasi baru salah satunya di Banjarbaru,” tuturnya.

Pembangunan 13 radar baru dilaksanakan oleh PT LEN. Radar sendiri buatan Thales dari Perancis dan dijelaskan bahwa sebagian alat radar sudah diproduksi di Indonesia.

“Di Kota Banjarbaru ada 3 tempat yang akan dibangun, ring 1 dan ring 2 yaitu satuan radarnya sendiri, dimana tempat radarnya beserta pos jaga, perkantoran dan fasilitas lainnya. Sedangkan ring 3 di dekat Lanud Sjamsudin Noor dibangun perumahan-perumahan,” beber Tonny.

Untuk menunjang operasional Satrad Banjarbaru, juga dibangun mess untuk kru yang mengawaki radar, serta mess untuk pengamanan Satradar.

Satradar Banjarbaru diklaim memiliki jangkauan radar hingga 515 kilometer.

Nantinya, Satradar akan mengamankan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 dengan perairan selatan Kalimantan.

“Termasuk mengamankan IKN,” ucap Tonny.

Dari 25 radar yang baru, termasuk Satrad Banjarbaru, marsekal bintang empat ini menargetkan semua wilayah di Indonesia tidak ada lagi blank spot ataupun daerah yang tidak tercakup jangkauan radar.

Sehingga, tidak ada lagi wilayah Indonesia yang tidak terpantau oleh radar.

“Ada radar, perkantoran, pos jaga, mess hingga perumahan dinas. Proyek ini direncanakan selesai pada Desember 2025 dengan uji operasional radar pada Januari 2026,” pungkas Tonny.

Tinggalkan Balasan