Di BAT, Petani Jagung Mampu Hasilkan 7 Ton / Hektar

9 Desember 2022
Luasan lahan yang ditanami petani di Desa Hinar Kiri, Desa Atiran dan Desa Pembakulan dengan jagung seluas 205 hektar dengan hasil panen mencapai 7 ton per hektar. (foto : prokom HST)

NEWSWAY.ID -Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tumpang sari di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur (BAT),hari Kamis (9/12) melakukan panen raya Jagung hibrida.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Plt Kepala Dinas Pertanian Kab. HST, Budi Satrya Tanjung mengatakan, panen raya ini adalah bukti keberhasilan Gapoktan Tumpang Sari.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Keberhasilan tersebut ungkapnya, tidak lepas dari peran serta kawan-kawan penyuluh pertanian di Hinas Kiri dan lainnya, yang ikut membimbing budidaya tanaman jagung di Desa Hinas Kiri.

~ Advertisements ~

“Petani kita memperoleh bantuan benih jagung hibrida beserta sarana pendukung produksi lainnya, untuk tahun ini di Kecamatan BAT menerima bantuan sebanyak 250 hektar yang tersebar dibeberapa kelompok tani didesa lainnya di Kecamatan BAT,” terangnya.

~ Advertisements ~

Lebih lanjut Budi mengatakan, disaat yang sama di Kecamatan Hantakan juga menerima bantuan sebanyak 250 hektar.

“Sehingga total bantuan sebanyak 500 hektar yang bersumber dari dana APBN, selain menerima bantuan dari Pemerintah Pusat, petani juga melaksanakan secara swadaya menanam jagung dengan luasan 205 hektar yang berada di Desa Hinar Kiri, Desa Atiran dan Desa Pembakulan,” paparnya.

Hasil yang didapat oleh para petani tambahnya, kisarannya antara 5 – 7 ton perhektar, sehingga bila di kalkulasi dengan harga Rp 3.500 per kilo kali 7.000 kg, perolehan perhektar bisa mendapat Rp 24.500.000.

“Dengan begitu, hasil ini akan bisa membantu petani untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya,” jelasnya.

Untuk tahun ini cetusnya, total lahan yang ditanami jagung hibrida di Kecamatan BAT seluas 455 hektar.

“Hasil tanaman petani sudah mempunyai pasar yang jelas, yakni PT Japfa Comfeet Indonesia yang ada di Pelaihari (Tanah Laut – red),” tutupnya.

Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi mengingatkan para petani agar hasil panen digunakan sebaik mungkin sehingga keperluan modal tanam dan lainnya tetap terpenuhi. (foto : prokom hst)

Sementara itu, Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi, mengatakan kepada warga Desa Hinas Kiri, apabila bercocok tanam agar memperhatikan kemampuan yang ada, jangan berlebihan membuka lahan, tetap dijaga kelestarian lingkungan sekitar.

Dengan adanya panen raya jagung hibrida tersebut, maka ucap Aulia, akan diketahui hasil panen, termasuk permasalahan terkait lahan, bibit, pemupukan, pemasaran dan permasalahan lainya, bisa sama-sama di cari solusinya.

Bupati juga berpesan, rezeki yang didapat dari perkebunan jagung tersebut, dipergunakan sebaik-baiknya untuk perekonomian keluarga, dan mudah-mudahan akan bermanfaat, jangan sampai rezeki yang didapat dibuang sia-sia.

“Hasil panen dapat dikalkulasikan untuk kebutuhan yang akan datang, jangan sekali panen hasil panen langsung dihabiskan. Tapi kalkulasikan kembali kebutuhan untuk bertanam lagi atau keperluan yang akan datang,”katanya

Bupati berharap, dengan adanya keberhasilan panen tersebut, Pemerintah Pusat percaya dengan Dinas Pertanian Kab HST, dan apabila ada bantuan benih kembali, maka petani di Kec. BAT juga akan kebagian.

“Mudahan rezeki yang kita dapat ini bisa berkecukupan dan dapat membantu perekonomian warga, mudahan daerah kita ini tetap subur dan tetap terjaga,”pungkasnya.

Panen raya ini juga dihadiri oleh Dinas TPH Prov Kalsel yang diwakili Kasi Palawija Witnu Susanto, Dandim 1002/HST, Plt Kepala Dinas Pertanian Kab HST, Perwakilan Polres HST, Camat BAT, Unsur Forkopimcam BAT, Ketua Gapoktan Tumpang Sari, dan masyarakat setempat. (sumber : PROKOM HST)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog