NEWSWAY.CO.ID, SAMARINDA – Sebuah acara presentasi publik yang diadakan oleh beberapa organisasi, termasuk Muara/Org, CeCUR, dan Operations for Habitat Studies, menarik perhatian masyarakat tepian Sungai di Samarinda. Acara bertajuk “Ambangan” ini berlangsung di Gg. Bhakti dan Gg. Tanjung, Jl. Lambung Mangkurat pada Minggu, (26/01/2025).

Acara ini dimulai dengan pembukaan dan syukuran, dilanjutkan dengan berbagai kegiatan seperti permainan anak, bermain pondok-pondokan Tanjung, fashion show anak-anak, presentasi karya, bermain balogo, serta ditutup dengan karaoke. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya masyarakat tepian sungai di tengah perkembangan urbanisasi yang semakin pesat.

“Ada sebuah momen penting di mana para lansia memberikan wasiat mereka kepada sungai, yang dipandang sebagai saksi kehidupan abadi. Wasiat ini merupakan bentuk asa dari para lansia yang sering kali termarginalkan oleh pembangunan kota,” ujar Sabrina, salah satu seniman yang terlibat dalam acara ini, saat ditemui pagi ini, “dengan melarutkan wasiat ke sungai, mereka berharap agar sungai tetap menjadi saksi bisu praktik-praktik peninggalan penduduk bahari sungai Karang Mumus,” lanjutnya.



Wasiat tersebut merupakan pengingat akan pentingnya menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat sungai yang telah membesarkan peradaban selama-lamanya. Di tengah perubahan pola kehidupan yang terjadi akibat pembangunan, sungai tetap menjadi simbol ketahanan dan keberlanjutan bagi masyarakat tepian.

Acara ini juga mengajak masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap kehidupan masyarakat sungai yang sering kali luput dari perhatian pembangunan.
“Aku sedih. Masih kebayang-bayang soal nenek-nenek kemarin. Soalnya mereka akan tetap kena penggusuran. Nenek-nenek yang kemarin ikut aku melarung jadi tidak punya mata pencaharian lagi.” ujar Sabrina.
Dengan mengadakan kegiatan seperti ini, diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian sungai dan budaya yang telah ada sejak lama.