NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan siap memberikan bantuan benih dan bibit kepada petani yang gagal panen akibat terdampak banjir.
Langkah ini diambil untuk menjaga keberlangsungan sektor pertanian dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, M. Syarifuddin, menyampaikan bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian sangat besar.
“Terkait sawah yang terdampak, apabila ada yang mengalami kerusakan, kami akan memberikan bibit kembali agar masyarakat bisa menanam lagi,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir.
Senada dengan itu, Pj Bupati Tanah Laut sekaligus Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menjelaskan bahwa Gubernur Kalsel, Muhidin, telah menginstruksikan agar bantuan benih dan bibit segera diberikan kepada petani yang terdampak.
“Arahan dari Pak Gubernur adalah memberikan bantuan agar mata pencaharian para petani dapat pulih kembali setelah banjir,” kata Syamsir.
Syamsir menambahkan, kerugian akibat gagal panen sangat signifikan. Jika ada 5.000 hektare lahan yang mengalami puso, dengan potensi panen 4 ton per hektare, maka sekitar 20.000 ton hasil panen hilang.
“Ini adalah kerugian besar. Oleh karena itu, setelah air surut, kita harus bergerak cepat untuk memulai penanaman kembali agar petani bisa mengejar sisa waktu untuk panen,” jelasnya.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, pemerintah daerah akan mengidentifikasi lahan yang masih bisa diselamatkan dan memastikan proses penanaman ulang berjalan lancar.
“Saya minta PPL dan PUPT untuk memonitor lahan yang masih bisa diselamatkan dan mengamankan tanaman yang siap panen,” tambah Syamsir.
Melalui bantuan benih dan bibit ini, Syamsir berharap dapat memotivasi para petani untuk kembali bertani tanpa rasa khawatir.
“Kita akan terus mendukung mereka. Jika banjir terjadi lagi, bantuan akan diberikan lagi. Jangan ragu untuk terus menanam,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan mampu menjaga Kalimantan Selatan sebagai salah satu penyumbang pangan nasional dan memulihkan kepercayaan diri para petani setelah terdampak bencana.
