NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Kepala Stasiun BMKG Syamsudin Noor, Ota Welly Jenni Thalo, menyampaikan peringatan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Kalimantan Selatan dalam sepekan ke depan.

Peningkatan kelembapan udara akibat penguatan Monsun Asia, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer ekuator seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin, mendukung pembentukan awan konvektif yang memicu hujan lebat.


BMKG memprediksi bahwa cuaca ekstrem ini dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, petir, dan angin kencang.

Periode risiko diperkirakan terjadi pada 28-30 Januari 2025 di sejumlah wilayah, termasuk:

- Kota/Kabupaten: Banjarbaru, Banjarmasin, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Balangan, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
Selain itu, masyarakat pesisir juga diimbau mewaspadai potensi banjir rob akibat pasang maksimum air laut, yang diprediksi berlangsung pada 28 Januari hingga 3 Februari 2025.
Wilayah terdampak mencakup Perairan Muara Sungai Barito dan Perairan Kotabaru, dengan ketinggian air maksimum mencapai 2,4–2,8 meter.
Rekomendasi BMKG:
- Waspada Cuaca Ekstrem:
- Perhatikan risiko dampak di daerah topografi curam, sungai, dan rawa. Potensi bahaya meliputi banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan gangguan jarak pandang.
- Pantau Kondisi Cuaca:
- Masyarakat diimbau memantau peringatan dini melalui situs https://stamet-syamsudinnoor.bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, media sosial @cuacakalsel, atau kontak layanan BMKG di WhatsApp 08115133214 dan saluran telepon 24 jam.
- Antisipasi Banjir Rob:
- Warga di pesisir diminta mempersiapkan diri terhadap potensi banjir rob, terutama di daerah yang sering terdampak pasang air laut.
Dengan kondisi ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memperbarui informasi terkini guna mengantisipasi risiko yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.