RKPD 2026 Dirancang, Ini Tiga Persoalan yang Jadi Tantangan Kulon Progo

by
4 Februari 2025
Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi memberi arahan dalam forum konsultasi rancangan awal RKPD 2026. (Foto : Kuntari/ newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Pemkab Kulon Progo, DIY, mulai menyusun rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Dalam rancangan RKPD tersebut terungkap, ada tiga persoalan yang masih menjadi tantangan daerah ini yakni kemiskinan, kualitas SDM dan pertumbuhan ekonomi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kepala Bidang Analisis Data dan Perencanaan Pembangunan, Bappeda Kulon Progo, Diana Puspitasari menyampaikan, pihaknya berupaya menyempurnakan rancangan RKPD 2026 dengan menggelar forum konsultasi publik. Melalui forum tersebut, rancangan kebijakan diperbaiki berdasarkan evaluasi RKPD 2024.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Dalam forum ini, para peserta dapat berperan aktif memberikan masukan untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD 2026. Nantinya akan disamakan persepsi dan pemahaman kebijakan pembangunan, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD Kulon Progo,” katanya, Selasa (4/2/2024).

~ Advertisements ~

Dijelaskan Diana, pelaksanaan RKPD 2026 akan didasarkan pada evaluasi capaian pembangunan daerah RKPD 2024. Tantangan yang masih akan dihadapi Kulon Progo yakni persoalan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, serta pertumbuhan ekonomi yang perlu ditingkatkan.

~ Advertisements ~

“Dari isu strategis tersebut, maka tema pembangunan RKPD Kulon Progo 2026 adalah Penguatan Pondasi Pembangunan dengan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Pengembangan Industri Lokal menuju Kulon Progo Makmur dan Berkelanjutan,” jelas Diana.

Ia menguraikan, Kulon Progo juga merespons arahan Presiden Prabowo dalam Musrenbangnas RPJMN 2025-2029. Dalam forum itu Presiden mendorong seluruh daerah meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.

Kulon Progo lantas memutuskan adanya lima program prioritas. Kelimanya yakni peningkatan kualitas SDM, optimalisasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, pengembangan kawasan aerotropolis serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Menanggapi hal itu, Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengajak seluruh pemangku kepentingan di daerahnya untuk menjalankan lima program ini secara efektif, efisien dan kolaboratif. Para pejabat diminta menyusun program dan kegiatan yang berorientasi pada hasil positif.

Siwi menyebut, proyeksi pendapatan Kulon Progo pada 2026 sebesar Rp 1,33 triliun. Hal ini diharapkan dapat menjadi kekuatan Kulon Progo dengan tetap mempertimbangkan prinsip ekonomis, efisiensi, efektivitas dan kolaboratif.

“Kita punya potensi yang akan menjadi trigger untuk menjadi program berkelanjutan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog