NEWSWAY.CO.ID, SAMARINDA – Kelompok anak muda LEFT SIDE berkolaborasi dengan This Visual dan Muara/Org menggelar pameran seni rupa bertajuk “What’s Left in The City”, yang berfokus pada dinamika kehidupan di Kota Samarinda. Pameran ini menghadirkan berbagai karya seni yang menggambarkan budaya lokal, perubahan sosial, serta isu-isu yang berkembang di masyarakat.

“Kota selalu berusaha melupakan sesuatu. Ia menumpuk bangunan di atas ingatan, menanam lampu-lampu di atas kegelapan, menutup yang rapuh dengan yang gagah. Tapi, selalu ada yang tertinggal—sesuatu yang tak cukup keras untuk bersuara, tapi terlalu kuat untuk benar-benar hilang.” ujar Tito Sumarley, kurator pameran.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni lokal dan menjadi ruang diskusi bagi masyarakat dalam memahami perkembangan kota. Melalui karya-karya yang dipamerkan, pengunjung diajak untuk merenungkan perubahan yang terjadi di Samarinda dari berbagai perspektif.


LEFT SIDE berharap pameran ini dapat menjadi wadah bagi para seniman lokal untuk mengekspresikan gagasan serta menginspirasi masyarakat agar lebih peduli terhadap perkembangan kota mereka.

Sejumlah seniman yang turut berpartisipasi dalam pameran ini antara lain Tito Sumarley, Sabrina Eka, Naya Zaqlina, Arya Mukti, Riza Jarwansyah, Delly Afriadi, Sendam174, Sindikat Sinema, Senna, Bongga, dan Hasbi Yahya.
Pameran “What’s Left in The City” berlangsung dari 15 hingga 22 Februari 2025 dan terbuka untuk umum. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati karya seni yang dipamerkan, tetapi juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan para seniman.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai lokasi pembukaan dan rangkaian acara, kunjungi akun Instagram resmi pameran di @leftsidesignature.