NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh Kota Banjarbaru adalah dari Pajak Bumi Bangunan (PBB).

Bahkan dalam tiga tahun berturut-turut, Banjarbaru berhasil menjadi daerah dengan pendapatan pajak tertinggi di Indonesia.


Hak itu diungkapkan Wali Kota Banjarbaru dalam acara Gerakan Sadar Pajak PBB-P2 yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) di aula Bina Satria Senin (17/02/2025).

“Alhamdulillah saelama tiga tahun ini Kota Banjarbaru menjadi daerah dengan PAD tertinggi. Pada tahun 2022, pencapaian PAD mencapai 100 persen, tahun 2023 naik menjadi 114 persen, dan pada 2024, hasilnya tetap stabil di angka 114 persen,” ucapnya.

Selain itu, Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin, juga mengapresiasi kegiatan Gebyar Pajak yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk taat bayar pajak.
“Saya berharap agar para Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha, dan masyarakat Banjarbaru dapat lebih sadar dan aktif dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Berharap dengan adanya kegiatan ini, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak semakin meningkat, serta tidak hanya mengandalkan dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pendanaan pembangunan, Banjarbaru harus sudah mulai mandiri,” ujarnya.
Orang nomor satu itu menegaskan bahwa kegiatan gebyar pajak sebagai bentuk sosialisasi ke masyarakat.
“Kegiatan Geerakan Sadat Taat Pajak ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya membayar pajak. Kami berharap seluruh stakeholder, termasuk kecamatan, kelurahan, dan RT, dapat berperan aktif dalam mempermudah proses pembayaran pajak,” tambah Aditya.
Kepala BP2RD Kota Banjarbaru, Kemas Akhmad Rudi Indrajaya, juga menambahkan bahwa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pihaknya telah menggandeng kecamatan, kelurahan, dan RT dalam kegiatan sosialisasi ke masyarakat.
“Kami telah memulai distribusi informasi sejak awal Februari dengan pembagian lebih dari 100.000 surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) kepada warga. Respon masyarakat pun sangat positif,” kata Rudi.
Selain PBB .enurutnya, pajak restoran, dan PJU (Penerangan Jalan Umum) masih menjadi sektor pajak dengan nominal tertinggi.
Namun, untuk kesadaran masyarakat dalam membayar PBB, Rudi menyebutkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terus meningkat, dari 87,3 persen.
Rudi menegaskan kegiatan Gebyar Pajak tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian target PAD Kota Banjarbaru dan mendukung percepatan pembangunan daerah.
“Melalui pembayaran pajak yang baik dan konsisten, kita dapat membangun infrastruktur, memberikan pelayanan publik yang lebih baik, ,” tandasnya.