NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Korps HMI-Wati Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Kalimantan Selatan (Kohati Badko HMI Kalsel) mempertanyakan kejelasan Pedoman Dasar Kohati (PDK) hasil Musyawarah Nasional (Munas) ke-XXV di Pontianak. Hingga kini, PDK belum juga diterbitkan oleh Kohati Pengurus Besar (PB) HMI.
Ketua Umum Kohati Badko Kalsel, Khairatunnisa, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pengurus Kohati PB HMI periode 2024-2026 yang hingga saat ini belum memberikan kepastian terkait PDK tersebut.
Padahal, PDK merupakan pedoman utama bagi Kohati dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai visi dan misinya.
“Terhitung satu tahun lebih pasca Munas Kohati di Pontianak, kami masih tetap menggunakan PDK hasil Munas di Surabaya. Padahal, dalam Munas Pontianak telah ada pembaruan PDK, disesuaikan dengan tantangan zaman yang dihadapi Kohati saat ini,” ujar Khairatunnisa, Jumat (21/2/2025).
Ia juga menyoroti penggunaan PDK yang lama dalam berbagai kegiatan Kohati. Termasuk pada forum pleno 1 PB Kohati dan Latihan Khusus Kohati (LKK) yang masih mengacu pada PDK Munas Surabaya.
Menurutnya, PDK Munas Pontianak seharusnya sudah disebarluaskan dan disosialisasikan ke seluruh Kohati se-Indonesia.
“Seiring waktu, kesempatan untuk penyebarluasan PDK baru semakin singkat. Kami membutuhkan kejelasan dan langkah konkret,” tambahnya.
Sebagai Ketua Umum Kohati Badko Kalsel, Khairatunnisa berharap Kohati PB HMI segera memberikan kepastian terkait penerbitan PDK Munas Pontianak.
“Kami ingin PDK Munas Pontianak dirilis secepatnya. Semoga PDK Munas Pontianak segera mendapatkan kepastian,” tegasnya.
