NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 berlangsung serentak di delapan desa/kelurahan di seluruh Indonesia, salah satunya di Desa Indrasari, Martapura, pada Sabtu (15/2/2025) pagi.


Sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan, peringatan ini ditandai dengan penyerahan simbolis 100 tempat penampungan sementara sampah organik loseda kepada warga setempat.



Selain itu, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Indrasari juga menerima bantuan mesin pencacah sampah gibrig untuk meningkatkan efisiensi pengolahan sampah.

Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup, Hanifah Dwi Nirwana, yang mewakili Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, mengapresiasi Desa Indrasari sebagai lokasi peringatan HPSN 2025.

Menurutnya, desa ini telah menunjukkan pencapaian luar biasa dalam mengelola sampah dengan efektif.
“Pengelola TPS 3R Kayuh Baimbai, terima kasih banyak. Bapak mendapatkan mesin gibrig hari ini untuk mempermudah pekerjaannya,” ujarnya.
Hanifah menegaskan bahwa peringatan HPSN bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari kampanye publik untuk mengajak semua pihak berkontribusi dalam pengelolaan sampah yang lebih baik guna mencapai target minim sampah di Indonesia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, HM Hilman, yang mewakili Bupati Banjar H Saidi Mansyur, menekankan bahwa aksi desa bebas sampah dalam peringatan HPSN adalah momentum penting yang membutuhkan peran aktif semua pihak.
“Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan, dan kenyamanan hidup masyarakat,” kata Hilman.
Ia juga mengapresiasi dedikasi TPS 3R Indrasari yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan dan pemilahan sampah, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
“Sampah yang tadinya dianggap sebagai masalah kini bisa diolah menjadi sumber daya bernilai, seperti pupuk kompos dari sampah organik atau barang daur ulang yang dapat dijual kembali. Bahkan, ini bisa membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi ibu-ibu yang terlibat dalam proses pemilahan,” tuturnya.
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pengelolaan sampah, Pemkab Banjar berencana menambah dua unit mesin gibrig dalam waktu dekat.
Dengan kapasitas mencacah hingga 2 ton sampah per jam, diharapkan alat ini dapat membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cahaya Kencana.
Peringatan HPSN 2025 di Desa Indrasari diharapkan menjadi titik awal bagi desa-desa lain untuk lebih aktif dalam mengelola sampah, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.