Setengah Dekade Trans Banjarmasin: Transformasi Menuju Transportasi Umum Terintegrasi

27 Februari 2025
Layanan Transportasi Umum Trans Banjarmasin memasuki usia 5 tahun pada 18 Februari 2025 lalu. (Foto: Dishub Banjarmasin/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Februari jadi bulan spesial karena di tanggal 18 Februari 2025 lalu, penyedia transportasi umum jenis bus rute bernama Trans Banjarmasin atau populer dengan sebutan Tayo Hijau memasuki usianya yang ke-5 tahun.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Dilansir dari situs resmi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Trans Banjarmasin memulai kiprahnya pada tanggal 18 Februari 2020, dimana pada saat itu layanan ini cuma menyediakan 12 unit bus, 2 koridor, dan 11 halte.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Tentunya dalam perjalanannya, transportasi umum milik Dishub Kota Banjarmasin ini mengalami pasang surut perkembangan tiap tahunnya.

~ Advertisements ~

Mulai dari hanya menggunakan pintu manual kemudian beranjak ke unit pintu otomatis hingga sekarang terus menambah unit skala besar dilengkapi kapasitas dan fitur yang lebih banyak.

~ Advertisements ~

Riwayat Perjalanan Trans Banjarmasin dari Tahun ke Tahun
Di tahun 2021, Trans Banjarmasin berusaha menjangkau lebih banyak warga dengan menambah 1 koridor baru sehingga dengan total 3 koridor, layanan transportasi public ini memiliki jumlah penumpang rata-rata 366 per harinya.

Momen penting terjadi di tahun 2022 dimana Trans Banjarmasin menambah 5 unit bus jenis medium yang berdampak peningkatan penumpang menembus 784 orang tiap harinya.

Tahun 2023 menjadi bukti tingginya kepercayaan masyarakat kepada layanan ini dengan mencatatkan rekor penumpang mencapai 1.010 orang dalam satu hari.

Ekspansi di tahun 2024 dengan jumlah koridor beroperasi sebanyak 4 sayangnya gagal memperbesar jumlah penumpang, justru turun sekitar 50% menjadi 565 orang per harinya.

Sementara di tahun 2025, terhitung Trans Banjarmasin kini memiliki 17 unit bus yang beroperasi di 4 koridor dengan rata-rata penumpang 500 orang setiap harinya.

Walaupun 2 tahun terakhir mengalami penurunan jumlah penumpang, tetapi Trans Banjarmasin tetap menjadi andalan warga dalam hal transportasi umum.

Lantas layanan ini selalu berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan fasilitas dan efisiensi operasionalnya.

Tanggapan Pejabat Struktural Dishub Kota Banjarmasin
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Banjarmasin, Rio Surachman menuturkan, sebagai insan perhubungan Pemerintah Kota Banjarmasin, sudah menjadi kewajiban pihaknya dalam menciptakan transportasi umum terintegrasi, nyaman, dan aman.

“Dimulai dengan analisa kebutuhan transportasi masyarakat Kota Banjarmasin, serta mengkaji sistem transportasi yang sudah ada,” kata Rio.

Hal inilah ujar Rio yang melatarbelakangi hadirnya Trans Banjarmasin berupa Bus Rapid Transit (BRT) di awal tahun 2020 dengan sistem layanan angkutan dalam koridor.

“Harapannya ini bisa menjadi wujud pembaharuan dari cita-cita menghidupkan kembali roda transportasi umum di Kota Banjarmasin,” jelasnya.

Lebih lanjut ucap Rio, dalam kurun waktu 5 tahun ini, Trans Banjarmasin mengalami perkembangan pesat dengan kolaborasi integrasi untuk transportasi terintegrasi.

“Ketersediaan koridor yang sampai saat ini mencapai 4 buah dengan perluasan jaringan total 122 titik pemberhentian dengan jumlah halte 40 titik, wayfinding sebanyak 23 titik dengan luasan jangkauan total 66 km,” terangnya.

Lalu dijelaskan olehnya, kondisi ini tak hanya mengurangi kemacetan tetapi juga memberikan alternatif mobilitas yang lebih cepat dan nyaman bagi masyarakat.

Melihat perkembangan digitalisasi sekarang, Trans Banjarmasin mencoba beradaptasi dengan merubah sistem pembayaran dari cashless bertransformasi menjadi Kartu Uang Elektronik atau QRIS.

Tak hanya itu, informasi seputar layanan kini dapat dengan mudah di akses melalui aplikasi info tracking yakni BTSGo dan Mitra Darat.

Dijabarkan oleh Rio, kedua aplikasi tersebut merupakan aplikasi real time yang menginformasikan tentang jadwal dan rute sehingga lebih memudahkan pengguna.

“Selain itu, teknologi ini membantu operator transportasi dalam mengoptimalkan operasional dan meningkatkan kualitas pelayanan,” tambahnya.

Terakhir, Ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya masyarakat yang membersamai dan membantu terlaksananya layanan Trans Banjarmasin selama 5 tahun ini.

“Terutama kepada seluruh Dingsanak Tebe, terima kasih banyak telah percaya menggunakan layanan kami. Semoga terus mampu memberikan pelayanan yang nyaman dan aman,” tandas Rio.

Peralihan Taksi Kuning Ke Trans Banjarmasin
Sementara itu, Lisda Yuliana selaku Kepala Seksi Jalan Angkutan Dishub Kota Banjarmasin memaparkan, transportasi umum sebelumnya dilaksanakan perseorangan berupa Angkutan Kota (Angkot) yang dikenal masyarakat Kota Banjarmasin dengan sebutan Taksi Kuning.

Kendati demikian, menurutnya saat ini kondisi angkot itu sendiri sudah tidak lagi optimal sehingga Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya mewujudkan layanan transportasi publik terbarukan seperti Trans Banjarmasin.

“Agar dapat dirasakan kembali transportasi umum yang aman dan nyaman untuk masyarakat Kota Banjarmasin,” ungkap Lisda.

Hal serupa diutarakan oleh salah satu Staf Bidang Angkutan Dishub Kota Banjarmasin, untuk memastikan layanan Trans Banjarmasin berjalan secara optimal, pihaknya rutin melaksanakan pengawasan dan pengendalian dalam mengelola layanan bidang.

“Terutama layanan unggulan seperti Trans Banjarmasin, kami berkoordinasi dengan petugas layanan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian sehingga pengguna layanan merasa nyaman dan aman,” bebernya.

Ladang Pekerjaan Bagi Masyarakat
Kemunculan Trans Banjarmasin tak hanya memberikan roda transportasi umum bagi masyarakat Kota Banjarmasin, tapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi mereka

Misalnya salah satu Driver Trans Banjarmasin, Sarwani yang sudah bekerja sejak layanan ini didirikan pertama kali.

Sebagai mantan driver angkot atau taksi kuning Kota Banjarmasin, dirinya mengakui saat itu transportasi umum miliknya sangat sulit mendapatkan penumpang.

Namun semua itu berubah kala hadirnya Trans Banjarmasin di awal tahun 2020 sebab mereka dijadikan pilihan utama sebagai Driver Trans Banjarmasin.

“Kami driver angkot awalnya merasa semakin terpuruk namun malah sebaliknya karena kami dilibatkan secara prioritas untuk menjadi Driver Trans Banjarmasin,” tukas Sarwani.

Tak hanya itu, kebermanfaatan Trans Banjarmasin juga dirasakan oleh Irmayani Rosada lantaran kehadiran layanan ini memberinya kesempatan menjadi seorang kondektur.

Wanita yang akrab dipanggil Irma ini mulai aktif bekerja sebagai Kondektur Trans Banjarmasin sejak tahun 2024 yang tugasnya memberikan info layanan Trans Banjarmasin secara langsung.

“Saya juga bertugas membantu penumpang untuk akses layanan seperti membantu turun naik penumpang, kemudian memberikan edukasi digitalis Trans Banjarmasin,” pungkasnya.

Tak terasa, layanan bus terintegrasi ini terhitung sudah berusia setengah dekade dalam melayani masyarakat Kota Seribu Sungai.

Selama lima tahun terakhir, keberadaan Trans Banjarmasin tidak hanya memudahkan pergerakan warga melainkan salah satu langkah penting dalam menciptakan kota yang lebih terhubung, efisien, dan ramah lingkungan.

Dalam kurun waktu tersebut, layanan transportasi ini sekaligus membawa dampak signifikan bagi ekonomi, lingkungan, dan kehidupan masyarakat yang memanfaatkan Trans Banjarmasin.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog