NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Bergelut dengan dunia perbengkelan hal biasa dilakukan seorang pria, namun di Kota Banjarbaru, Suwartini tergolong wanita tangguh, sejak 16 tahun atau sekitar 2006 lalu, ia sudah menggeluti pekerjaan sebagai tukang tambal ban sepeda motor.

Dalam keseharian, ibu tiga orang anak ini bekerja di bengkel sederhana yang ada di Jalan Jintan, Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, Bengkel dikelola bersama suaminya, Suwartini terkadang turun tangan memperbaiki sepeda motor.

Ketika suaminya memperbaiki sepeda motor, maka ia giliran menambal ban.

“Sudah lama kurang lebih 16 tahun atau sejak anak pertama masih TK hingga umur 21 tahun, saya bisa menambal ban, kalau suami sudah dari tahun 90-an disini sebagai tukang tambal ban sepeda motor juga,” kata Suwartini.
Dengan cekatan, Suwartini membongkar ban sepeda motor yang harus ditambal, selain menambal ban ia juga piawai menyetel pelek sepeda motor.
“Alhamdulillah sekarang saya bisa merakit juga menyetel pelek sepeda motor, tambal ban, dan macam-macam yang bisa saya kerjakan di bengkel,” ungkapnya.
Sambil membongkar ban milik pelanggan, Suwartini menceritakan awal mula ketertarikannya bekerja sebagai tukang tambal ban yakni bermula ketika dirinya datang mengantarkan makan siang untuk sang suami yang bekerja menambal ban.
“Melihat suami menambal ban rasa kepingin, belajar bagaimana caranya saya harus bisa, jadi ini memang keinginan saya sendiri, bukan karena tuntutan dari suami,” tuturnya.
Selama belasan tahun usaha bengkelnya sudah bisa memenuhi kebutuhan keluarga, hal itu terbukti pada anak-anaknya yang mendapatkan pendidikan layak dan tinggi.
“Alhamdulillah anak saya sekarang ada yang kuliah di universitas Lambung Mangkurat, SMA dan yang paling kecil pesantren Darussalam,” ucapnya.
Adapun, harga yang dipatok untuk menambal ban sepeda motor yakni Rp 15.000, Setel dan merakit pelek sepeda motor tergantung ukuran dibanderol harga mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 50.000.
Suwartini menambahkan, bahwa perempuan tidak hanya bekerja di kantoran saja, tapi juga bisa bekerja sesuai dengan hobinya masing-masing.
“Yang penting kita menjalani pekerjaan itu dengan senang dan hasilnya halal,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang pelanggan Ahmad Yani mengaku, sudah sering ke bengkel tersebut walaupun yang menangani adalah ibu-ibu tapi kualitasnya tidak kalah dengan servis di bengkel besar.
“Biasanya saya minta setel pelek (velg-red) trail dan sepeda motor, alhamdulillah kualitasnya sangat oke sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen, yang pasti tidak kalah sama bengkel besar,” pungkasnya.