Miris, Terdapat Belasan Pecandu Narkoba di Kota Banjarbaru Rentang Usia 0 – 15 Tahun

by
17 Januari 2023
Ilustrasi pecandu narkoba, bahaya narkoba terhadap kejiwaan (foto: kepri.bnn.go.id)

NEWSWAY.ID – Kasus penyalahgunaan dan pecandu Narkoba di Kota Banjarbaru mengalami penurunan tiap tahunnya, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru, sejak 2020 ada 86 sedangkan 2021 mencapai 77 orang, dan 2022 ada 76 orang pecandu narkoba.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kepala Sub Koordinator Rehabilitas BNN Kota Banjarbaru, Dr. Daryl Alfitri mengatakan kepada jurnalis Newsway.id, Selasa (17/1), terdapat target tiap tahunnya, seperti tahun 2022 menargetkan 60 dan terealisasi ada 76 orang.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Tetap kami layani meskipun melebihi target, jadi yang datang ke BNN untuk minta rawat jalan atau rujukan ada sekitar 76 orang di tahun 2022, jika dibandingkan dengan dua tahun ke belakang angkanya menurun

Kepala Sub Koordinator Rehabilitas BNN Kota Banjarbaru, Dr. Daryl Alfitri

Mirisnya, dari sekian banyak pecandu narkoba, didominasi usia produktif, usia di mana setiap individu masih bisa melakukan aktivitas sosial secara optimal, contohnya seperti bekerja.

~ Advertisements ~

“Berdasarkan data 2022 yang paling banyak adalah usia 25 hingga 40 tahun, ada sekitar 33 orang, kemudian usia 16 sampai 19 ada 15 orang, 0 hingga 15 tahun ada 13 orang, 20 sampai 24 berjumlah 9 orang dan usia 40 hingga 59 hanya 6 orang pecandu narkoba.” tuturnya Dr. Daryl.

~ Advertisements ~

Dr. Daryl menyebutkan, pecandu paling banyak yakni dengan jenis kelamin laki-laki sekitar 69 orang, sedangkan perempuan 7 orang pecandu narkoba di tahun 2022.

“Kami ada rawat jalan sekitar 3 bulan untuk klien pengguna sedang, dan rawat inap untuk pengguna berat bertempat di RSJ Sambang Lihum,” pungkasnya.

BNN Banjarbaru terus berupaya mencegah dan mengurangi serta menyembuhkan para pecandu, mulai dari sosialiasi ke masyarakat hingga memfasilitasi rehabilitasi.

“Upaya pencegahan selalu kami lakukan, bersinergi bekerjasama dengan P2M dalam rangka pencegahan preventifnya bisa dengan turun ke sekolah melakukan sosialisasi, yang bertujuan untuk mengingatkan para siswa itu agar tidak menyalahgunakan narkoba,” bebernya.

Kepala Sub Koordinator Rehabilitas BNN Kota Banjarbaru, Dr. Daryl Alfitri saat ditemui di kantor BNN Kota Banjarbaru yang berlokasi di Jalan A Yani, Km. 33,5 Guntung Payung, Kota Banjarbaru, pada Selasa (17/1/2023). (Foto:Juwita/Newsway.id)

Kemudian di tingkat pemerintahan kata Dr. Daryl, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Kesbangpol untuk mengupayakan sosialisasi dan tes urine kepada ASN tingkat Pemerintah Kota Banjarbaru.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyasar kepada pengusaha swasta, baik itu di tingkat perusahaan tambang, otomotif dan lainnya, guna menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari narkoba.

“Tentunya ini berupaya untuk mendeteksi dini mengingatkan agar tidak menggunakan narkoba, jika ada yang terdeteksi maka akan dilakukan rehabilitasi dan pembinaan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga Kota Banjarbaru, Satria menyampaikan, narkoba tidak hanya memiliki efek kecanduan namun juga berakibat pada kerusakan sistem saraf juga kesehatan tubuh dan otak.

“Sehingga baiknya, peran Pemerintah sangat diperlukan untuk membantu meminimalisir penyebaran narkoba kepada anak-anak ataupun pelajar, agar tercipta generasi muda yang berkualitas khususnya di Banjarbaru,” tuturnya.

Satria Berharap, agar Pemerintah dapat menjangkau seluruh wilayah, desa-desa dan masyarakat yang ada untuk membentengi dari terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.

“Karena peran pemerintah ini sangat penting, untuk meratakan dalam mensosialisasikan dan penyuluhan kenarkobaan pada seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.

Latest from Blog