NEWSWAY.ID – Tak sedikit dari ratusan lansia penghuni Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Kalimantan Selatan masih memiliki keluarga, namun tidak sedikit dari mereka yang memang hidup sebatang kara di usia senja.
Kepala Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Kalsel, Surya Fujianorrochim mengatakan, kebanyakan lansia binaan berasal dari kategori kurang mampu atau kalangan yang benar-benar hidup sendiri, bahkan terlantar.
“Sekitar 60 persen lansia disini diantar Keluarganya, yang disebabkan karena ekonomi, memang untuk hidup sendiri saja sudah susah atau karena kesibukannya sehingga orangtuanya dititipkan di sini,” ungkapnya.
Surya menceritakan, satu di antara keluh kesah yang sering disampaikan para penghuni tersebut adalah kangen kepada keluarganya, ironisnya tak sedikit keluarga yang menitipkan ke panti jompo ini malah lepas tanggung jawab.
“Senyaman-nyamannya tinggal di panti, pasti lebih nyaman dan bahagia dengan keluarga sendiri, bahkan ada keluarganya yang sudah tidak diketahui, jadi para petugas yang sehari-hari melayani mereka, harus banyak menghibur agar mengurangi rasa kangennya,” jelasnya.
Surya juga mengatakan, Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Kalsel ini merawat sebanyak 184 lansia dari seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.
“Selain merawat para lansia, panti jompo ini juga merawat ODGJ yang telah selesai melakukan perawatan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kedepannya Panti yang berlokasi di Banjarbaru ini juga akan menyediakan program Panti Berbayar, namun pihaknya masih belum dapat memastikan untuk biaya yang harus dikeluarkan bagi calon pesertanya nanti.
“insya Allah Maret nanti kami akan mulai membangun bangunan untuk rencana Panti berbayar, dengan percobaan kuota untuk 10 orang”, pungkasnya
Sementara itu, salah seorang lansia penghuni panti Samini mengatakan, sudah kurang lebih enam tahun dirinya tinggal di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia tersebut dikarenakan tidak memiliki keluarga.
“Saya tidak punya siapa-siapa, keluarga pun enggak ada, lalu tetangga melihat saya sebatang kara, karena merasa kasihan sehingga dibawa ke panti ini,” ucapnya lirih.
Meski tinggal di panti tanpa keluarga Samini mengaku, bersyukur ditempatkan di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia ini, karena makan, tidur dan segalanya dijamin.
“Alhamdulillah saya terima tinggal disini, selain ada yang menjamin makan dan minum, bahkan kegiatan sehari-hari lainnya pun ada yang membantu,” tandasnya.
