NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Sudah empat bulan lamanya banjir merendam wilayah Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kondisi ini kian menyulitkan warga dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Ketinggian air di sejumlah titik bervariasi, mulai dari selutut hingga mencapai pinggang orang dewasa. Tak hanya merendam rumah-rumah warga, banjir juga menggenangi fasilitas umum seperti langgar dan sekolah, sehingga aktivitas pendidikan terganggu.


Ketua RT 02 Sungai Buluh, Durahman, menyebut banjir mulai terjadi sejak akhir tahun lalu dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.

“Sudah sekitar empat bulan air tidak juga surut. Kami khawatir karena kondisi ini sangat mengganggu kehidupan warga,” ujarnya.

Sementara itu, Pembakal (Kepala Desa) Sungai Buluh, Suriani, mengeluhkan belum adanya bantuan logistik maupun bahan pokok yang diterima warga hingga saat ini.
Akses jalan utama di RT 001 Awang Mahang dan RT 002 Antasari juga dilaporkan lumpuh total. Warga terpaksa menggunakan jukung atau perahu sebagai satu-satunya alat transportasi.
“Sudah empat bulan kami tidak menerima bantuan apa pun. Anak-anak pun kesulitan pergi ke sekolah karena jalan darat tidak bisa dilalui,” keluh Suriani.

Ia juga berharap pemerintah segera turun tangan menangani persoalan infrastruktur di dua wilayah anak desa tersebut.
“Kapankah pemerintah dapat merealisasikan dana untuk membangun infrastruktur jalan di dua anak desa tersebut?” ungkapnya.
Kondisi serupa terjadi di RT 009 Awang Landas. Akses transportasi perahu bermotor di kawasan itu terganggu akibat saluran sungai yang dipenuhi gulma dan tanaman liar yang merambat hingga menutupi jalur air.
Akibatnya, warga bersama aparat desa setempat melakukan gotong royong membersihkan aliran sungai agar jalur transportasi air dapat kembali digunakan secara normal.
“Kami berharap BPBD maupun Pemerintah Daerah HST dapat segera turun ke lapangan di tiga anak desa tersebut, agar ada bukti nyata empati dan solidaritas kemanusiaan terhadap masyarakat desa kami,” tutup Suriani.