Refleksi Perjuangan Kartini: Menuntut Pendidikan Layak bagi Anak-anak di Kalimantan Selatan

21 April 2025

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April selalu menjadi momentum untuk mengenang perjuangan Raden Adjeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya dalam bidang pendidikan. Namun lebih dari itu, Hari Kartini juga seharusnya menjadi cermin bagi kita semua untuk menilai sejauh mana cita-cita mulia beliau telah terwujud, terutama dalam konteks pendidikan anak-anak di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan.

~ Advertisements ~

Di tengah kemajuan yang telah dicapai Indonesia dalam sektor pendidikan, kenyataan di lapangan masih memperlihatkan tantangan besar. Di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, tercatat sebanyak 4.975 anak tergolong sebagai Anak Tidak Sekolah (ATS). Mereka terdiri dari anak-anak yang putus sekolah, lulus namun tidak melanjutkan pendidikan, hingga anak yang belum pernah mengenyam bangku sekolah sama sekali.

~ Advertisements ~

Faktor ekonomi menjadi penyebab utama dari tingginya angka ATS tersebut. Banyak keluarga di wilayah ini yang terpaksa memilih antara memenuhi kebutuhan pokok atau menyekolahkan anak-anak mereka. Akibatnya, pendidikan sering kali menjadi korban, dan anak-anak kehilangan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

~ Advertisements ~

Noor Zaidah, calon Ketua KOPRI PKC PMII Kalimantan Selatan, dalam pernyataannya menekankan pentingnya menjadikan pendidikan sebagai prioritas pembangunan daerah.

~ Advertisements ~

“Pendidikan adalah jalan untuk keluar dari kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Tanpa pendidikan yang layak, anak-anak kita akan terjebak dalam lingkaran ketidakberdayaan,” ujarnya.

Zaidah juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemerintah provinsi dan kabupaten, untuk tidak menutup mata terhadap realitas ini. Menurutnya, mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bukan sekadar program, tetapi merupakan amanah sejarah dari perjuangan Kartini.

Hari Kartini kali ini menjadi panggilan moral bagi kita semua. Bahwa perjuangan belum selesai jika masih ada anak-anak yang tidak bisa membaca, menulis, atau bahkan bermimpi tentang masa depan yang lebih baik karena mereka tidak memiliki akses pendidikan.

Sebagai generasi penerus Kartini, mari bersama-sama memastikan bahwa tidak ada satu pun anak di Kalimantan Selatan yang tertinggal dalam mendapatkan haknya atas pendidikan. Saatnya kita menjadikan semangat Kartini bukan sekadar simbol tahunan, tetapi gerakan nyata untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog