NEWSWAY.ID, TAMBAK ANYAR – Dalam agenda pengendalian gulma kayu apung, sekaligus juga mengenalkan wisata religi makam Pangeran Tambak Anyar, Bupati Banjar Saidi Mansyur turun langsung ke lokasi.

“Karena kayu apu di Kabupaten Banjar sudah tersebar luas di sungai-sungai di Desa Tambak Anyar, kemudian terkait wisata religi yang diketahui bukan hanya sebutan nama Jalan saja, tetapi beliau adalah salah satu tokoh dan bukan hanya tokoh kesultanan tetapi tokoh perjuangan Kesultanan Banjar,” katanya.

Terkait wisata religi, Saidi juga mengatakan, tentu ini harus dimaksimalkan agar berkembang luas di Kabupaten Banjar, tentunya bukan hanya mengenalkan wisatanya saja tetapi juga kultur, kebudayaan dan akan ditindaklanjuti sehingga perekonomian akan tumbuh di sekitar wisata ini.

“Dan juga kami mendengarkan laporan dari camat yang berkomitmen dari 4 desa akan melaksanakan wisata pancing memaksimalkan kewilayahan mereka yang di mana luasnya bukan hanya sebagai perkebunan tetapi juga perairan yang di dalamnya banyak menghasilkan ikan,” ujarnya.
Saidi berharap, semoga mekanisme ini bisa memaksimalkan perekonomian di kampung tersebut, juga membangun kreativitas desa-desa yang berkaitan di sini dan dapat diikuti oleh masyarakat.
“Tentu kami mengapresiasi dan kami juga memberikan support tetapi juga menunggu keseriusan mereka dalam melaksanakan program yang ada di desa ini,” ucapnya ketika menghadiri perkenalan wisata pancing dan Bumdesma, di Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, pada Rabu (1/2/2023).

Sementara itu, Camat Martapura Timur Guslan mengatakan, untuk Bumdesma memang akan pihaknya operasikan pada tahun 2023 karena sebelumnya harus mempersiapkan persyaratan-persyaratan.
Alhamdulillah 4 desa ini bersepakat membentuk badan usaha bersama desa yang diberi nama Barakat Tamara Baimbai dan para Bumdes ini, kami bersepakat akan memberikan modal awal setiap desa ada Rp 50 juta rupiah dan totalnya Rp 200 juta dan dari sini akan kami kembangkan melalui infrastruktur fasilitas penunjang lainnya
Camat Martapura Timur Guslan
Terkait dengan luas lahan ujar Guslan, Bumdesma ini secara keseluruhan sekitar 317 hektar, di pemancingan sementara sudah banyak ikannya dengan jenis haruan, nila, sepat, papuyu dan sudah bisa dipancing.
“Tapi karena memang belum dikelola dengan baik makanya kami akan membuat kolam khusus untuk pemancingan kemudian kami akan mengumpulkan semua desa dari UMKM-nya, terkait pemasarannya,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku, sangat mendukung untuk program ini karena ini akan berpengaruh kepada ekonomi di daerah tersebut, juga untuk meningkatkan kesejahteraan desa dan masyarakat itu sendiri.
“Agar mereka bisa mandiri, kami akan mengelola pada tahun ini, Bumdesma ini mereka akan mendahulukan fasilitas seperti jembatan dan juga gazebo tentunya kami juga akan berkolaborasi dengan PUPR dan pihak terkait yang juga bisa mendukung dalam program Bumdesma ini, mereka juga akan belajar kepada desa-desa lain yang telah memiliki program sama seperti di sini,” pungkasnya.