NEWSWAY.CO.ID, MANDIANGIN – Rangkaian kegiatan Journalist Camp (JC) V Tahun 2025 menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pesertanya.
Salah satu materi yang menjadi sorotan adalah simulasi Konferensi Pers yang digelar seolah-olah dalam situasi nyata di lapangan.
Konferensi Pers merupakan bagian penting dalam dunia jurnalistik. Kegiatan ini menjadi sarana bagi pihak penyelenggara, termasuk instansi pemerintah maupun penegak hukum, untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media.
Salah satu panitia pelaksana JC, Ramadhani, menjelaskan bahwa simulasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta tentang bagaimana wartawan bekerja di lapangan.
“Panitia JC ini semuanya wartawan. Kami ingin memberikan pengalaman nyata kepada peserta, salah satunya lewat simulasi konferensi pers,” ujarnya.
Ramadhani menambahkan, dalam simulasi tersebut, peserta diajak berinteraksi langsung seolah-olah sedang meliput kasus aktual bersama aparat penegak hukum.
“Mulai dari bertanya, mengamati, hingga berhadapan langsung dengan aparat seperti Kapolda. Kami ingin memperlihatkan kepada mereka kondisi lapangan yang sesungguhnya,” katanya.
Dalam simulasi ini, panitia mengangkat kasus sensitif terkait rudapaksa terhadap santri dan santriwati di bawah umur. Tema ini dipilih untuk menyoroti maraknya kasus pelecehan seksual yang belakangan ini ramai diberitakan.
“Tujuannya agar peserta dapat membedakan mana berita yang benar-benar valid dan mana yang hoaks. Konferensi Pers adalah sumber informasi resmi dari pihak kepolisian,” tegas Ramadhani.
Melalui pendekatan praktik seperti ini, JC V 2025 diharapkan mampu mencetak calon-calon jurnalis muda yang lebih siap, kritis, dan profesional dalam menghadapi dinamika dunia jurnalistik.
