PT Freeport Indonesia dan ULM Lakukan Rehabilitas Mangrove Sebagai Penopang Ekonomi Biru, Ini Pesan Kementerian LH RI

Vice President Environmental PT Freeport Indonesia Gesang Setyadi (kiri) saat memberikan paparan mengenai lokasi kegiatan rehabilitasi lahan mangrove kepada Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/ BPLH Rasio Ridho Sani (kanan). (Foto : Dokumentasi Humas PT Freeport Indonesia/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, TANAH LAUT – Indonesia menjadi negara yang memiliki hutan mangrove dengan luas 3.400.000 haktare dan menjadikannya sebagai pemilik hutan mangrove terluas di dunia.

~ Advertisements ~

PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bersama Kementerian Lingkungan Hidup melaksanakan penanaman mangrove seluar 5 haktare di Desa Sabuhur, Kecamatan Tanah Laut, Senin (2/6/2025).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan BPLH, Rasio Ridho Sani mengatakan, Indonesia adalah pemilik hutan mangrove terluas di dunia.

“Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3.400.000 haktare dengan sebanyak 23 persen populasi mangrove dunia ada di Indonesia,” ucapnya.

~ Advertisements ~

Sani memberikan pesan agar hutan mangrove selalu dijaga dan dirawat dengan baik karena Mangrove bukan hanya sekedar peneduh pesisir atau pantai.

~ Advertisements ~

“Mangrove sebagai penopang ekonomi biru, menangkap karbon, dan penjaga daratan dari krisis. Kita tidak hanya sekadar menanam pohon, tapi menanam harapan. Harapan bagi laut, bagi iklim, dan bagi masa depan masyarakat pesisir,” pesannya.

Ia mengatakan, ekosistem mangrove Indonesia berperan penting menjadi solusi berbasis alam untuk mitigasi perubahan iklim, sebagai pelindung alami pesisir, ekowisata, tempat berkembang biak dan berlindung bagi berbagai biota laut dan sungai, serta menjadi habitat keanekaragaman hayati.

“Total potensi penyimpanan karbon mangrove Indonesia sangat signifikan secara global. Namun, ekosistem mangrove menghadapi tekanan serius seperti alih fungsi lahan, tambak intensif, pencemaran plastik, dan reklamasi dan lain-lain,” kata Sani.

Dengan adanya sinergi PT Freeport Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat dan Kementerian Lingkungan Hidup menjadi dukungan besar untuk rehabilitas mangrove, langkah kecil ini akan mendapatkan dampak yang besar untuk ekonomi biru.

Latest from Blog