NEWSWAY.CO.ID, RAJA AMPAT – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghentikan sementara operasional PT Gag Nikel, perusahaan tambang yang beroperasi di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari verifikasi dampak lingkungan, menyusul pengaduan masyarakat terkait aktivitas pertambangan di kawasan wisata.


PT Gag Nikel merupakan salah satu dari lima perusahaan yang mengantongi izin penambangan di wilayah Raja Ampat. Perusahaan ini memegang kontrak karya sejak 1998, dengan izin berlaku hingga 2047, mencakup area seluas 13.136 hektare.


Penghentian sementara dilakukan pada Juni 2025, sebagai tindak lanjut atas kekhawatiran masyarakat tentang potensi dampak kegiatan tambang terhadap ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil. Evaluasi yang dilakukan Kementerian ESDM juga merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XXI/2023, yang menekankan perlindungan wilayah pesisir dan pulau kecil.


Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyampaikan bahwa inspektur tambang telah ditugaskan untuk mengevaluasi lima perusahaan tambang, termasuk PT Gag Nikel.

“Kami menugaskan inspektur tambang untuk melihat pulau-pulau lain,” ujarnya saat mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Pulau Gag, Minggu (8/6/2025).
PT Gag Nikel menegaskan bahwa mereka telah memenuhi semua perizinan yang dibutuhkan dan beroperasi sesuai prinsip Good Mining Practices. Perusahaan juga menyatakan bahwa kegiatan tambang mereka berada di luar kawasan konservasi maupun Geopark UNESCO.
Menanggapi penghentian operasi, PT Gag Nikel menyatakan siap menyediakan dokumen pendukung kepada Kementerian ESDM. Mereka juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan untuk memastikan pengawasan dan monitoring yang ketat. Perusahaan mengklaim telah menjalankan berbagai program keberlanjutan sejak menerima izin operasi pada tahun 2017.
Di balik nama besar PT Gag Nikel, terdapat sejumlah tokoh penting yang menduduki posisi pengurus. Berdasarkan informasi dari situs gag.nikel.com per Senin (9/6/2025), jajaran Dewan Komisaris diisi oleh nama-nama ternama.
Presiden Komisaris dijabat oleh Hermansyah. Adapun posisi Komisaris diisi oleh tiga orang:
- Lana Saria, pejabat eselon II di Kementerian ESDM yang juga Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara, Ditjen Minerba.
- Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, Ketua Tanfidziah PBNU bidang Keagamaan periode 2022-2027, sekaligus pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang.
- Saptono Adji, pensiunan Brigadir Jenderal TNI, mantan asisten khusus Wakil Menteri Pertahanan bidang Hubungan Internasional.
Sementara itu, posisi Plt. Presiden Direktur (Direktur Operasi) dijabat oleh Arya Arditya Kurnia, dan jabatan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia dipegang oleh Aji Priyo Anggoro.
Dengan pengawasan ketat yang kini dilakukan oleh pemerintah, masa depan operasional PT Gag Nikel di Raja Ampat tengah berada dalam sorotan publik.
Banyak pihak berharap agar evaluasi ini benar-benar memperhatikan keberlanjutan lingkungan di kawasan yang dikenal sebagai salah satu surga wisata dunia tersebut.