NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan Posyandu dengan membangun infrastruktur air bersih dan sanitasi layak, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kabid Cipta Karya PUPR Kalsel, Ryan Tirta Nugraha, yang diwakili Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum, Angga Rinaldi Rizal, saat mengikuti kunjungan kerja Tim Penggerak (TP) Posyandu Kalsel di Posyandu Lestari, Kelurahan Sungai Miai, Kota Banjarmasin, Kamis (15/5/2025).


“Kami pada SPM PU berperan dalam pembangunan infrastruktur pendukung dari sisi air bersih dan sanitasi yang layak,” ujar Angga, yang juga merupakan anggota TP Posyandu Kalsel.
Menurutnya, pada tahun ini Dinas PUPR tengah melaksanakan pembangunan tangki septik di kawasan Banjarbakula, yang mencakup Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala (Batola), Banjar, Kota Banjarmasin, dan Banjarbaru. Masing-masing wilayah akan menerima bantuan 8 hingga 10 unit tangki septik sebagai stimulan penanganan sanitasi.

“Dengan adanya tangki septik ini, kami berharap masyarakat tidak lagi melakukan buang air besar sembarangan. Ini penting untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ungkap Angga.

Selain itu, pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) juga akan dilakukan di Kabupaten Batola, dari wilayah Anjir Pasar hingga Wanaraya, guna memperluas akses terhadap pasokan air bersih bagi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses air bersih, terutama di wilayah yang selama ini masih menghadapi kesulitan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TP Posyandu Provinsi Kalimantan Selatan, Ellyana Trisya, memimpin langsung kunjungan kerja ke Posyandu Lestari. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi program Posyandu serta berdialog langsung dengan para kader dan masyarakat.
“Kami mendorong Posyandu Lestari untuk terus meningkatkan layanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak. Apalagi, Posyandu saat ini dituntut mampu melaksanakan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM),” tegas Ellyana.
Enam bidang SPM tersebut meliputi kesehatan, pendidikan, sosial, pekerjaan umum, perumahan rakyat, dan ketenteraman serta ketertiban umum (Trantibum).
Diskusi dan sesi berbagi pengalaman turut mewarnai kunjungan, yang bertujuan merumuskan solusi terhadap berbagai tantangan dalam pelaksanaan program Posyandu.
“Kami berharap Posyandu Lestari dapat menjadi percontohan bagi Posyandu lainnya di Kalimantan Selatan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal,” tutup Ellyana.