Disperin Kalsel Pacu Daya Saing IKM Lewat Inovasi Olahan Ikan Gabus

by
17 Juni 2025

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan (Disperin Kalsel) terus mendorong inovasi produk lokal dengan menggelar pelatihan pengolahan kue kering berbahan dasar ikan gabus atau haruan. Pelatihan yang berlangsung selama lima hari, dari 16 hingga 20 Juni 2025 di Banjarmasin, diikuti oleh 27 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan daya saing IKM melalui diversifikasi produk olahan berbasis potensi lokal. Ikan gabus, yang telah lama menjadi bagian dari tradisi kuliner Kalsel, kini diangkat ke level baru sebagai bahan dasar kue kering bernilai gizi tinggi dan ekonomis.

“Ikan gabus sudah akrab di lidah warga Kalsel dalam bentuk Ketupat Kandangan, Haruan Bakar, hingga rabuk dan amplang. Kini, saatnya kita inovasikan dalam bentuk kue kering yang sehat dan bernilai jual,” ujar Kepala Disperin Kalsel, Abdul Rahim, dalam sambutannya, Senin (16/6/2025).

Rahim menekankan pentingnya pengembangan produk olahan ikan gabus, terutama karena kandungan proteinnya yang tinggi dan keberadaan albumin—komponen yang dikenal memiliki manfaat dalam pemulihan luka dan pasca-operasi.

Selain membekali peserta dengan pengetahuan teknis dan keterampilan praktis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya inovasi, kualitas, dan keberlanjutan produk. “Kita ingin IKM di Kalsel menghasilkan produk yang tak hanya lezat dan sehat, tapi juga layak jual di pasar lokal hingga nasional,” tambah Rahim.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemprov Kalsel untuk membangun ekosistem industri olahan berbasis sumber daya lokal. “Inilah saatnya pelaku IKM bertransformasi. Inovatif, adaptif, dan berpikir jangka panjang,” tandasnya.

Kepala Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Disperin Kalsel, Suprihanto, turut menambahkan bahwa pelatihan ini juga ditujukan untuk memperkuat kapasitas produksi IKM. “Kita ingin IKM mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Dengan keterampilan yang tepat, peluang mereka untuk berkembang akan jauh lebih besar,” jelasnya.

Diharapkan, pelatihan ini menjadi momentum lahirnya produk-produk baru yang mampu menjadi ikon kuliner Kalsel berbasis kekayaan alamnya sendiri. Selain memperkuat identitas lokal, inovasi ini juga membuka peluang ekonomi lebih luas bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog