Kabupaten Banjar Berstatus Tanggap Darurat Bencana Banjir

by
1 Maret 2023
Banjir yang terjadi di Desa Tunggul Irang Ulu, Kabupaten Banjar, setinggi diatas lutut orang dewasa atau sekitar 60 centimeter, diambil pada Senin (27/2/2023) saat ini di Kabupaten Banjar data sementara sebanyak 10.736 rumah terendam yang dihuni 11.754 KK atau 49.820 jiwa. (Foto:Juwita/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Bencana banjir seakan jadi momok tahunan di Kabupaten Banjar, meski Pemkab sudah berupaya melakukan upaya mitigasi dan pengendalian, namun ketika intensitas hujan, banjir acap kali masih terjadi.

~ Advertisements ~

Oleh karena itu, sejak 27 Februari 2023 Pemkab Banjar menetapkan status tanggap darurat bencana berlalu selama 14 Hari menyusul bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten setempat.

~ Advertisements ~

Kalak BPBD Banjar Warsita menjelaskan, dari 20 kecamatan yang ada 11 diantaranya terdampak banjir, data sementara sebanyak 10.736 rumah terendam yang dihuni 11.754 KK atau 49.820 jiwa.

~ Advertisements ~

“Berdasarkan situasi, kondisi dan data serta fakta hasil pantauan di lapangan, hingga peningkatan status siaga darurat bencana menjadi status tanggap darurat bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor di Kabupaten Banjar selama 14 hari,” jelasnya.

~ Advertisements ~

Warsita juga mengatakan, dengan kondisi tersebut pihaknya membangun posko-posko di seluruh Kecamatan yang terdampak banjir.

Kalak BPBD Banjar Warsita (28/2) di ruang kerjanya menyebutkan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar 11 diantaranya terdampak banjir. (juwita / newsway.id)

“Dari 11 Kecamatan yang terdampak ada dua yang tidak membangun posko, yaitu Kecamatan Telaga Bauntung dan Sungai Pinang, karena disana banjirnya tidak lama sekitar 4 jam sudah surut,” katanya.

BPBD Banjar lanjut Warsita, juga sudah membangun dapur umum dan nantinya di posko-posko per Kecamatan juga akan dibangun dapur umum dengan logistik dari BPBD.

“Atau kami serahkan ke kecamatan untuk teknisnya seperti apa, kemudian kami drop logistik dapur umum di masing-masing kecamatan yang terdampak,” tuturnya.

Warsita menambahkan, beberapa mitigasi seperti identifikasi, distribusi, dan evakuasi sudah dilaksanakan, berdasarkan monitoring Tim Reaksi Cepat (TRC) yang mengidentifikasi permasalahan masyarakat.

“Sumbernya bisa dari TRC atau info masyarakat, sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat bisa kami kerahkan seperti Speedboat dan lainnya untuk membantu warga,” ucapnya.

Ditempat terpisah, Salah seorang warga Desa Tunggul Irang Ulu RT 1, Asri mengatakan, banjir ini merupakan kali keempat yang melanda wilayahnya dalam sebulan ini.

“Sudah empat kali desa kami terendam banjir di bulan Februari 2023 ini,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog