Rembuk Stunting HST 2025, Bupati Tegaskan Sinergi Jadi Kunci Anak Sehat dan Cerdas

18 Juni 2025
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah menggelar Rembuk Stunting dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) di Pendopo Bupati HST pada Selasa (17/6/2025). (Foto : kominfo.hst / Newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar Rembuk Stunting dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) di Pendopo Bupati HST, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen antar sektor dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.

Bupati HST Samsul Rizal menyampaikan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan saja, melainkan masalah multidimensi yang meliputi kemiskinan, pendidikan, sanitasi, dan pola asuh keluarga.

Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.

“Stunting merupakan isu yang kompleks dan tidak bisa diselesaikan dengan cara sektoral. Kita harus bekerja bersama secara sinergis dan kolaboratif dengan pendekatan holistik dan integratif. Meskipun angka stunting di kabupaten kita terus menurun setiap tahun, kita tidak boleh cepat puas. Masih banyak tantangan yang harus kita atasi bersama,” tegas Bupati Samsul Rizal.

Ia mengajak seluruh pihak untuk terus berkomitmen meningkatkan akses pada pangan bergizi, layanan kesehatan yang bermutu serta mendukung program edukasi dan penyuluhan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi.

“Saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya rembuk hari ini sebagai wadah untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan dalam pelaksanaan program penanganan stunting. Semoga dari rembuk ini muncul solusi konkret yang diperkuat sinergi dan koordinasi antar perangkat daerah agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berkelanjutan,” tambahnya.

Beberapa strategi percepatan penurunan stunting yang diusung, antara lain: menjalankan intervensi kebijakan yang memiliki daya ungkit tinggi, membangun komitmen dan kerjasama melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, swasta, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, serta organisasi profesi kesehatan, dan memastikan pendanaan yang fokus pada pemenuhan kebutuhan ibu hamil, balita, dan remaja.

Bupati Samsul Rizal mengajak semua pihak untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab.

“Saya yakin dengan kerja keras dan sinergi kita, kita bisa meraih hasil terbaik dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak anak kita,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, hadir juga Sekretaris BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Lasmana Uli Lumbantoruan, yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel.

Lasmana mengapresiasi pencapaian HST yang berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30,1% pada 2022 menjadi 13,1% pada 2023.

“Penurunan ini adalah buah kerja keras semua pihak. Namun perjuangan belum selesai, mari kita tingkatkan sinergi dan fokus pada kelompok sasaran utama seperti ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin, dan anak di bawah dua tahun,” ujarnya.

Lasmana juga mendorong penguatan program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam mendampingi anak-anak yang berisiko stunting.

Acara diakhiri dengan pengukuhan simbolis Ayah dan Bunda GenRe (Generasi Berencana), yaitu Bupati Samsul Rizal sebagai Ayah GenRe, Deni Era Yulyantie sebagai Bunda GenRe dan Nadea Rizky Ananda sebagai Kakak GenRe sebagai bukti komitmen dalam membina generasi muda yang sehat dan berkualitas.