NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Banjir yang terjadi di Lingkungan Martapura, Kabupaten Banjar, mengakibatkan aktivitas Sekolah Dasar Negeri Murung Kenanga Martapura menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi muridnya.


“Kami menerapkan pembelajaran jarak jauh sudah kurang lebih dua Minggu, karena kondisi sekolah dan rumah murid juga terendam air,” kata Kepala SDN Murung Kenanga Martapura Romjiah, kepada Newsway.id saat ditemui dilokasi pada Jum’at (3/3/2023).



Ia juga mengatakan, banjir ini terjadi karena luapan air dari sungai yang tidak mampu menampung derasnya air hujan, selain itu tidak ada tempat pembuangan air di dekat lokasi.

“Setiap musim hujan kami merasakan kondisi ini, apalagi tidak ada tempat pembuangan air, jadinya air meluap bahkan sampai ke dalam kelas tingginya sekitar setengah meter,” ujarnya.

Menurut Romjiah, jika sampai saat ini belum ada tindakan atau perhatian apapun dari pemerintah untuk sekolah yang dibinanya.

“Kami belum ada mendapatkan perhatian dari pemerintah mengenai banjir yang merendam sekolah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny mengatakan, hingga saat ini data yang pihaknya peroleh untuk sekolah yang terdampak banjir sebanyak 33 sekolah.
Untuk data yang kami peroleh ada 12 SMP dan 21 SD yang terdampak banjir, sehingga untuk sekolah tersebut bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh, yang lamanya disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny
Liana mengimbau, bagi yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) agar tetap mengutamakan keselamatan seluruh warga sekolah.

“Seperti mematikan aliran listrik, berhati-hati dan tetap waspada, kemudian menyimpan barang berharga di tempat yang aman, tetap berkoordinasi dengan pengawas pembina, korwil dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar,” pungkasnya.