NEWSWAY.CO.ID, BATOLA – Perbaikan Jembatan Barito yang menghubungkan wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mulai dilaksanakan sejak 16 Juni 2025 dan dijadwalkan berlangsung hingga 15 Juli mendatang. Perbaikan dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) sebagai bagian dari pemeliharaan rutin infrastruktur.

Salah satu pekerjaan yang dilakukan adalah pengecatan ulang pada rangka baja jembatan. Menurut petugas teknis lapangan, Dio, pengecatan ini bukan hanya bertujuan memperindah tampilan, melainkan juga berfungsi sebagai pelindung anti karat untuk menjaga kekuatan struktur.


“Fokus utama kami adalah pada perbaikan rangka baja agar tetap kokoh, serta pengecatan ulang untuk mencegah pengkaratan. Selain itu, beberapa titik jalan yang retak juga diperbaiki,” jelas Dio.

Selama proses perbaikan berlangsung, diberlakukan sistem buka-tutup arus lalu lintas di sekitar jembatan. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan sejumlah pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar akses menuju jembatan.

Milah, salah satu pedagang es kelapa di tepi jalan, mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian waktu buka-tutup jalur. Menurutnya, pengendara cenderung enggan berhenti untuk membeli karena takut jalan kembali dibuka sewaktu-waktu.

“Karena tidak ada durasi pasti kapan jalan ditutup atau dibuka, jadi pembeli takut turun. Bisa saja tiba-tiba jalan dibuka dan mereka harus buru-buru pergi,” ujar Milah, Senin (1/7/2025).

Berbeda dengan pedagang kaki lima, para pedagang asongan justru mengalami peningkatan penjualan. Hal ini karena mereka menawarkan dagangan langsung ke pengendara tanpa perlu pembeli turun dari kendaraan.
“Justru yang laris itu pedagang asongan, karena mereka langsung menghampiri pembeli di kendaraan,” tambah Milah.
Meskipun pemeliharaan jembatan dinilai penting untuk keselamatan dan kelancaran transportasi, para pedagang berharap proses perbaikan dapat segera rampung agar aktivitas ekonomi di sekitar jembatan kembali normal.
Aminah Newsway.co.id Batola