NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pengolahan ikan di Kabupaten Banjar mulai menunjukkan perkembangan positif. Meski belum menguasai pasar luas, para pelaku UMKM memanfaatkan melimpahnya hasil perikanan lokal untuk menghasilkan berbagai produk bernilai tambah, seperti camilan dan makanan bergizi, yang membuka peluang ekonomi baru di daerah tersebut.

Plt Bidang Pengawasan dan Pengembangan Usaha Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Dewi Fahriana, mengungkapkan meskipun jumlah pelaku UMKM pengolahan ikan masih terbatas, potensi pertumbuhan usaha ini sangat menjanjikan.


“Produksi memang belum skala besar, tapi semangat masyarakat sangat tinggi. Kami melihat tren positif dan akan terus memberikan dukungan,” ujarnya saat ditemui Rabu (4/7/2025).
Beberapa produk unggulan mulai menarik perhatian pasar, seperti amplang udang dari Kecamatan Aluh Aluh yang menggabungkan rasa gurih dan tekstur renyah khas amplang. Di Karang Intan, UMKM mengolah ikan nila menjadi amplang, menawarkan camilan sehat dengan potensi keuntungan yang besar.

Nugget ikan haruan (gabus) serta produk olahan albumin dan albumin rabuk dari Sekumpul juga dikenal kaya gizi. Ikan haruan memiliki kandungan albumin tinggi yang bermanfaat untuk pemulihan kesehatan, menjadikan produk ini bukan hanya lezat, tetapi juga bernilai gizi tinggi.

“Produk-produk ini berpotensi menjadi oleh-oleh khas Banjar yang sehat dan menarik,” tambah Dewi.
Meski demikian, produksi olahan ikan di Kabupaten Banjar masih berskala kecil dan menghadapi kendala seperti keterbatasan teknologi pengolahan, pemasaran, dan kemasan produk yang kurang menarik.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui DKPP terus berupaya meningkatkan kapasitas UMKM dengan pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi promosi agar produk olahan ikan semakin kompetitif dan inovatif.
“Kami menargetkan produk-produk ini dapat meningkatkan kualitas dan dipasarkan secara regional, bahkan nasional. Dukungan semua pihak, termasuk swasta dan masyarakat, sangat penting untuk mewujudkannya,” tutup Dewi.