NEWSWAY.CO.ID, TANAH LAUT – Kepolisian Sektor (Polsek) Liang Anggang bersama tim gabungan dari Tim DVI dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalimantan Selatan, Inafis Polda Kalsel, Inafis Polres Banjarbaru, serta penyidik dari Polsek Liang Anggang, melakukan pembongkaran makam seorang anak berinisial MAP (12 tahun) yang beberapa waktu lalu meninggal karena tenggelam di kolam wisata The Breeze, Banjarbaru.

Proses pembongkaran yang disaksikan pihak keluarga dan kuasa hukumnya serta jajaran kepolosoan dan tokoh masyarakat dilakukan pada Senin pagi (7/07/2025) pukul 09.00 WITA dan berakhir sekitar pukul 12.30 WITA.


Hal itu dilakukan, sebagai bagian dari kelanjutan proses penyelidikan dan penyidikan kasus tenggelamnya korban.
Kapolsek Liang Anggang, AKP Imam Suryana, mengatakan bahwa langkah ini diambil karena kasus tersebut telah dilaporkan secara resmi dan masuk dalam ranah hukum pidana yang sampai saat ini masih diseludiki.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyelidikan dan penyidikan. Artinya kasus ini memang telah dilaporkan dan kami tangani sebagai perkara, proses pembongkaran dan dilakukan oyopsi untuk melengkapi berkas administrasi,” jelas AKP Imam Suryana.

Terkait kelanjutan kasus, AKP Imam menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan forensik dari tim dokter. Hasil tersebut akan menjadi dasar untuk melengkapi berkas penyidikan sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Syamsul Khair, SH, menyatakan bahwa keluarga menerima proses penggalian makam sebagai bagian dari upaya mencari kejelasan atas kematian anak mereka.
“Penggalian ini adalah bagian dari upaya pendalaman pemeriksaan. Keluarga ingin ada titik terang dari peristiwa yang terjadi. Untuk langkah selanjutnya, kami akan menunggu hasil forensik dan menggabungkannya dengan data pendukung lainnya,” ujar Syamsul.

Ia juga menegaskan bahwa pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum, dan siap menempuh langkah hukum lebih lanjut bila ditemukan bukti kuat adanya unsur kelalaian atau tindak pidana.
Ditanya engenai dugaan pelaku, Syamsul menyebut bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah orang yang terlibat.
“Meskipun kami sudah melihat dari salah satu alat bukti berupa video, terlihat ada beberapa pihak yang diduga berada di lokasi saat kejadian. Namun kami masih nelum bisa memastikan, termasuk dengan hasil otopsi yang dilakukan tim dokter forensik dari Polda Kalsel hari ini,” jelaanya.
Sekadar mengingatkan, kejadian ini bermula ketika salah satu sekolah dasar dimana MAP melaksanakan rekreasi pada tanggal 09 Juni lalu, ke salah satu tempat wisata air di The Brezze Banjarbaru.
Pada saat itu MAP tiba – tiba temggelam saat masih bermain di dalam kolam namun ternyata tidak bisa tertolong hingga akhirnya dinyatakan meninggal.