NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Aksi kenakalan remaja kembali mencoreng ketenangan warga Banjarbaru. Dua kelompok remaja nyaris terlibat tawuran di Jalan Ambulung, Kelurahan Loktabat Selatan, pada Rabu (8/7/2025) dini hari. Beruntung, aksi tersebut berhasil digagalkan setelah masyarakat melapor ke pihak kepolisian.

Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda, melalui Kasi Humas Ipda Kardi Gunadi, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, saat itu Unit Buser Polres Banjarbaru tengah melakukan patroli rutin di kawasan tersebut, dan mendapat informasi dari warga terkait aktivitas mencurigakan sekelompok remaja.


“Masyarakat sempat mengamankan dua orang remaja. Beruntung belum sempat terjadi bentrok. Keduanya langsung dibawa anggota Buser ke Mapolres,” ujar Kardi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu sore.
Setelah dilakukan pemeriksaan, satu remaja berinisial IA (17), warga Kabupaten Banjar, ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam jenis parang.

“Senjata ditemukan di badannya dan ia mengakui membawa sendiri. Parang itu diduga akan digunakan untuk tawuran,” imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka IA mengaku bahwa kedua kelompok remaja tersebut memang telah berjanji untuk bertemu dan tawuran di lokasi kejadian. Namun, sebelum sempat bentrok, warga yang curiga terhadap gerak-gerik mereka langsung bertindak cepat.
“Alhamdulillah sempat dicegah. Ini semua berkat kepedulian warga yang cepat melapor,” tambah Kardi.
Sementara itu, satu remaja lainnya yang belum diketahui identitas lengkapnya, hanya dikenai sanksi wajib lapor dan pembinaan. Polisi juga memanggil orang tuanya untuk diberi pengarahan langsung.
“Kalau tidak ada perubahan sikap ke depan, kami akan koordinasi dengan orang tuanya untuk langkah lebih lanjut. Apakah anak ini juga bermasalah di luar sekolah atau tidak,” kata Kardi.
Polisi Ingatkan Orang Tua dan Sekolah Waspada
Polres Banjarbaru juga mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk lebih aktif memantau aktivitas remaja, baik di rumah maupun di luar lingkungan sekolah. Fenomena “tawuran janjian” ini dinilai makin marak dan melibatkan anak-anak usia sekolah yang seharusnya mendapat bimbingan positif.
“Jangan sampai generasi muda kita terjerumus dalam kekerasan. Ini bukan soal kriminal semata, tapi soal masa depan anak-anak kita,” pungkas Kardi.