NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Asam Janar kebanyakan orang tahu adalah nama rempah-rempah atau bumbu dapur, namun di Kelurahan Palam Asam Janar yang satu ini merupakan nama sebuah kawasan pemakaman yang diperkirakan berusia tua sejak era penjajahan.


Lokasi pemakaman tersebut dekat kawasan persawahan tepatnya di belakang komplek permukiman Transad Palam Blok D lingkungan RT.10, Kelurahan Palam, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan ( Kalsel ).



Dulunya, pemakaman itu ditutupi semak belukar dan pepohonan besar, sampai akhirnya ada seorang tokoh agama setempat (kini sudah almarhum) berinisiatif minta agar pemakaman di Asam Janar dibersihkan dan diadakan haul setiap tahun.

“Sejak itulah kami masyarakat setempat membersihkan area makam dan mengadakan haulan setiap tahun, kali ini adalah haul ke 17 yang sudah kami lakukan,” ujar Pelaksana Haul, Syamsir kepada Newsway.id, pada Jum’at (17/3/2023).


Ia juga mengatakan, haul ini dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan dan merawat makam tersebut sebagai sesama kaum muslimin.
“Karena ini kewajiban kita sebagai sesama kaum muslimin untuk menjaga dan mendoakan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” tuturnya.
Dari pantauan Newsway.id makam yang ada di sana berjumlah puluhan, dengan batu nisan kebanyakan kayu ulin dan batu, kemudian terlihat dari susunan nisan ada makam orang dewasa juga anak kecil.
“Ditempat ini juga ada makam tokoh namun hanya berdasarkan informasi mulut ke mulut bukan dari data otentik atau bukti secara ilmiah,” ungkap Syamsir.
Sementara itu, Lurah Palam Zulhulaifah mengatakan, kegiatan haul bersama di makam Asam Janar ini merupakan agenda tahunan masyarakat Kelurahan Palam.
“Saya sangat mengapresiasi antusias masyarakat yang berpartisipasi melakukan persiapan dari jauh hari, seperti membersihkan lahan, hingga kegiatan di hari puncak berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Zulhulaifah mengaku, mensuport kegiatan keagamaan ini dan tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kelurahan Palam karena sudah kuat melestarikan sejarah zaman dahulu.
“Informasi yang saya dapat Asam Janar ini merupakan tempat sejarah zaman dahulu, kemungkinan juga ada makam para Wali disini,” ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut bisa terus berkelanjutan oleh generasi kedepannya, dan menjadi perhatian pemerintah untuk berperan menata kawasan itu.
“Sehingga kedepannya bukan hanya warga Palam saja yang tau tetapi masyarakat Kota Banjarbaru khususnya juga mengetahui, saya harap tempat ini bisa dijadikan wisata religi,” tuturnya.