NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Sektor peternakan kambing di Kabupaten Banjar menunjukkan perkembangan pesat. Data terakhir pada tahun 2024 mencatat populasi kambing mencapai 4.165 ekor, dengan beragam jenis yang berkembang di masyarakat, mulai dari kambing kacang, peranakan etawa, hingga yang terbaru, kambing Sanen atau kambing perah.
Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, drh. Lulu Vila Vardi mengatakan, pihaknya sangat mendukung, mengingat tingginya permintaan akan daging dan susu kambing yang masih harus dipasok dari luar daerah. Berbagai usaha kuliner seperti sate dan tingginya kesadaran masyarakat akan manfaat susu kambing menjadi pendorong utama.

“Kita masih tergantung dari pasokan dari luar, makanya kita tetap mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan usaha tersebut karena potensi ekonomi cukup besar,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (22/7/2025).


Salah satu jenis kambing yang menjadi sorotan adalah kambing Sanen. Jenis ini khusus difokuskan untuk produksi susu dan telah mulai berproduksi di Kabupaten Banjar dalam beberapa tahun terakhir.
Lulu menyebutkan, peternakan kambing Sanen dapat ditemukan di Danau Salak dan Kecamatan Karang Intan.

“Untuk Danau Salak, kambing yang dihasilkan adalah jenis peranakan, sedangkan di Kecamatan Karang Intan adalah kambing Sanen asli yang memang khusus untuk susu,” jelasnya.
Hasil komunikasi dengan peternak menunjukkan bahwa produksi susu kambing Sanen cukup baik, dan permintaan masyarakat terhadap susu kambing sangat tinggi, bahkan seringkali kekurangan pasokan. Hal ini didorong oleh kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatan dari konsumsi susu kambing.
Lulu mengatakan, kelebihan kambing Sanen dibandingkan dengan peranakan etawa terletak dari hasil susu yang dihasilkan.
“Kambing Sanen memang khusus untuk kambing perah, kalau untuk kambing peranakan etawa itu memang masih gabungan yaitu daging dan susu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keunggulan kambing Sanen terletak pada produksi susunya yang lebih tinggi karena memang peruntukannya sebagai kambing perah.
“Ketersediaan bibit kambing Sanen di Kabupaten Banjar masih terbatas dan harganya cenderung tinggi di pasaran, menjadi tantangan bagi para peternak,” tutur drh Lulu.
Meskipun demikian, dengan potensi pasar yang besar dan dukungan dari pemerintah, diharapkan peternakan kambing di Kabupaten Banjar, khususnya kambing Sanen, dapat terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan lokal.