Pemanfaatan Teknologi Pendidikan di SMPN 1 Sungai Pinang, Tantangan dan Harapan Para Guru

Seorang Guru di SMPN 1 Sungai Pinang, Harlina Noviani yang menghadiri bimbingan TIK Disdik Banjar (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses belajar mengajar menjadi semakin krusial di era digital ini.

SMP Negeri 1 Sungai Pinang, salah satu sekolah yang berupaya mengintegrasikan TIK, menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait adaptasi guru-guru senior. Namun, dengan dukungan infrastruktur dan inisiatif pendampingan, sekolah ini optimis dapat memajukan pembelajaran berbasis TIK.

Seorang Guru di SMPN 1 Sungai Pinang, Harlina Noviani menjelaskan, awalnya kendala utama adalah kurangnya sinyal dan infrastruktur teknologi yang memadai.

“Kalau dari awalnya di sekolah kami itu yang kurang sinyal, apalagi teknologinya kurang,” ucapnya saat diwawancarai, Selasa (23/7/2025).

Harlina mengatakan, kondisi ini menyulitkan guru dalam memajukan teknologi di sekolah.

“Dengan adanya dukungan infrastruktur dari Dinas Pendidikan dan program-program seperti acara penguatan TIK, situasi mulai membaik,” ujarnya.

Ia mengakui masih ada kesenjangan dalam penguasaan TIK di kalangan guru.

“Kurangnya itu benarnya di khususnya di guru yang senior, kalau yang guru muda Alhamdulillah saya percaya pasti TIK nya lebih maju,” jelas Harlina.

Guru-guru senior cenderung lebih kesulitan dalam mengadopsi teknologi, terutama dalam pembuatan media pembelajaran di kelas.

Saat ini, beberapa media pembelajaran berbasis TIK yang telah diterapkan di SMPN 1 Sungai Pinang antara lain penggunaan Google Form untuk ulangan atau asesmen, serta pemanfaatan aplikasi Canva untuk tugas-tugas siswa.

Harlina menjelaskan, peminatan siswa terhadap pembelajaran berbasis TIK semakin tinggi, membuat mereka lebih antusias. Para guru pun didorong untuk terus belajar dan merencanakan pembelajaran yang lebih inovatif dengan TIK.

Untuk mengatasi kesulitan guru yang belum menguasai TIK, sekolah menerapkan sistem pendampingan.

“Kalau misalnya ada guru-guru yang kurang mengerti, biasanya di sekolah ada pendampingan juga dari guru yang lebih bisa mengenai TIK tersebut,” jelas Harlina.

Harlina yang telah mengajar di SMPN 1 Sungai Pinang selama empat tahun, melihat adanya perubahan positif, terutama dengan semakin banyaknya guru-guru muda di sekolahnya.

“Kalau sekarang untuk di sekolah saya khususnya karena ada lebih banyak guru-guru muda, jadi pasti bisa membantu,” ujarnya.

Kehadiran guru-guru muda ini membantu para guru senior untuk mengikuti perkembangan zaman dan teknologi pembelajaran.

Harlina berharap, dengan adanya pendampingan, penguatan, dan pembelajaran berbasis TIK di sekolahnya, para guru, khususnya guru muda, dapat lebih memperkenalkan siswa maupun guru senior untuk menggunakan media ajar berbasis TIK.

“Harapannya dengan adanya penguatan ini, kami para junior, khususnya para guru muda ingin lebih memperkenalkan dengan siswa maupun guru-guru senior untuk bisa menggunakan media ajar dengan berbasis TIK untuk ke depannya lebih bagus lagi,” harapnya.

Selain itu, keberadaan Chromebook khusus untuk siswa dan akses Starlink di sekolah juga sangat mendukung penerapan pembelajaran berbasis TIK. Meskipun demikian, Harlina menyebutkan bahwa pekerjaan rumah (PR) cenderung jarang diberikan dan penyelesaian tugas lebih banyak dilakukan langsung di sekolah atau di kelas.

Upaya SMPN 1 Sungai Pinang dalam mengintegrasikan teknologi pendidikan menunjukkan komitmen sekolah untuk terus berinovasi demi meningkatkan kualitas pembelajaran.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog