Produksi Perikanan Budidaya di Kabupaten Banjar Tembus 34 Ribu Ton, DKPP Optimistis Capai Target Tahunan

Sektor perikanan Kabupaten Banjar menjadi salah satu kontributor penting dalam ketahanan pangan daerah (Foto : ist/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Kinerja sektor perikanan budidaya di Kabupaten Banjar terus menunjukkan tren pertumbuhan positif, hingga pertengahan tahun 2025, total produksi telah mencapai 34.197,2 ton.

Capaian ini menempatkan sektor perikanan sebagai salah satu kontributor penting dalam ketahanan pangan daerah teritama di Kabupaten Banjar.

~ Advertisements ~

Kepala Seksi Budidaya Perikanan DKPP Kabupaten Banjar, Aprian Mindar Waspodo menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar mencatat, produksi selama triwulan pertama (Januari–Maret) 2025 mencapai 20.428,2 ton. Angka tersebut kembali meningkat pada triwulan kedua (April–Juni) dengan tambahan produksi sebesar 13.769 ton.

~ Advertisements ~

“Komoditas utama yang menyumbang produksi ini antara lain ikan nila, patin, lele, betok, bawal, dan ikan mas. Budidaya dilakukan baik melalui sistem keramba jaring apung (KJA) maupun kolam air tenang, ini menjadi komiditi yang bagus di Kabupaten Banjar” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (31/07/2025).

~ Advertisements ~

Wilayah budidaya tersebar merata di berbagai kawasan di Kabupaten Banjar, di wilayah hulu, seperti Waduk Riam Kanan, pembudidayaan banyak menggunakan sistem KJA dengan fokus pada ikan nila dan bawal.

~ Advertisements ~

Sementara di wilayah hilir, seperti Awang Bangkal hingga Sungai Arapat, budidaya lebih dominan dilakukan di kolam air tenang.

Aprian menyebutkan, harga per kilogram ikan berbeda-beda, tergantung pada jenisnya, sebit saja ikan abetok menjadi yang tertinggi dengan harga Rp95.000 per kg, disusul ikan Nila Rp32.000/kg, ikan mas Rp30.000 per kg, Lele dan Bawal masing-masing Rp25.000 per kg, serta Patin Rp22.000/kg.

“Harga-harga ini menjadi acuan dalam menghitung nilai produksi, meskipun tentu saja bisa berbeda di lapangan tergantung kondisi pasar,” ujarnya

Hingga Juni 2025, DKPP Kabupaten Banjar mencatat sebanyak 2.335 pembudidaya ikan aktif tersebar di berbagai kecamatan, pemerintah daerah terus mendorong produktivitas mereka melalui sejumlah program fasilitasi dan penguatan kapasitas.

“Selain penyediaan benih dan bantuan teknis, kami menurunkan penyuluh perikanan ke desa-desa untuk memberikan pendampingan langsung. Ini penting agar praktik budidaya yang dilakukan sesuai standar teknis yang tepat,” tutur Aprian.

Aprian mengatakan, DKPP Kabupaten Banjar menargetkan produksi perikanan budidaya tahun ini dapat mencapai 55 ribu ton. Dengan tren yang ada dan dukungan intensif dari pemerintah, pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai.

“Kami berharap produktivitas pembudidaya terus meningkat. Dengan peran aktif semua pihak, sektor perikanan bisa menjadi pilar ekonomi lokal yang semakin kuat,” tutupnya.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog