‘Dhawuh’ Sultan Digaungkan, Aksi Damai di Yogyakarta Terpantau Kondusif

by
1 September 2025
Foto : tangkapan layar video media sosial Instagram @revankurnia_s3p / newsway.co.id) Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat mendatangi massa dalam unjuk rasa di Mapolda.

NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Hari H puncak unjuk rasa, Senin (1/9/2025) di Yogyakarta masih terpantau kondusif meski aksi damai dijadwalkan berlangsung di sejumlah titik.

Petugas gabungan TNI-Polri disiagakan untuk melakukan pengamanan di beberapa titik rawan, di antaranya Bundaran UGM, Gedung DPRD DIY dan kawasan Malioboro.

Dalam unggahan akun Instagram @merapi_uncover, hingga pukul 11.35 WIB massa masih memadati Bundaran UGM. Kendati demikian, aksi damai ini berlangsung kondusif, dengan barisan massa duduk mendengarkan orasi.

“Kita buktikan sama-sama bahwa damai pun bisa diterima pemerintah,” kata orator aksi.

Di lokasi berbeda, para prajurit TNI ini sudah berjaga di pintu masuk Teras Malioboro 1 yang bersebelahan dengan kompleks DPRD DIY sejak pagi.

Dilansir dari detik.com, di area depan DPRD DIY, terbentang spanduk bergambar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Spanduk tersebut berisi pesan persatuan ‘dherek dhawuh Ngarsa Dalem merajut kebinekaan mempersatukan perbedaan guyub rukun, Jogja Istimewa, NKRI harga mati’.

Melalui spanduk, pesan perdamaian digaungkan kepada masyarakat termasuk peserta aksi damai. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kericuhan.

Sebagai informasi, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sempat meminta para peserta unjuk rasa menyampaikan aspirasi melalui dirinya selaku kepala daerah. Yogya, ditegaskan Sultan, tidak terbiasa dengan kekerasan.

“Kita di Yogya itu bisa berdialog karena kita adalah lembaga pendidikan yang menghargai hak-hak masyarakatnya. Kami memfasilitasi dialog dengan pemerintah pusat, baik saya lakukan sendiri maupun lewat surat. Jadi kalau tenaga saya, pikiran saya dibutuhkan, silahkan (berdialog atau mengirimkan surat),” tegas Sultan.

Meski atribut pengamanan polisi sudah disiapkan, hingga siang belum terlihat pergerakan massa di kawasan Malioboro. Situasi masih kondusif, arus lalu lintas pun terpantau normal.

PS Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi menyebut, sebanyak 1.200 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dan ditempatkan di empat titik strategis yakni Gedung DPRD DIY, DPRD Kota Yogyakarta, Gedung Agung, serta Mapolresta Yogya.

“Rencana ada (aksi massa), tapi entah mau jadi ke Malioboro atau tidak belum tahu,” kata Gandung.

Sebagai bentuk dukungan menjaga Yogyakarta tetap aman dan damai, masyarakat pun ambil bagian. Mereka menolak adanya pihak-pihak yang mencoba memicu kericuhan di Malioboro maupun titik vital lain di kota pelajar ini. (nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog