Melihat Strategi Wali Kota Lima Tahun Kedepan, Melalui Program 100 Hari-nya

by
16 September 2025
Isuur Loeweng Suroto, Pimpinan Newsway.co.id. (Foto : Doc Pribadi/newsway.co.id)

Oleh : Isuur Loeweng Suroto

Menjadi seorang leader tidaklah mudah, sebab banyak hal yang mesti harus dilakukan, begitu juga seorang pemimpin daerah atau wali kota, harus punya ketegasan, leadership, manajemen kepemimpinan, public speaking dan improvisasi yang kuat. Siapapun itu!

Di era ini Kota Banjarbaru telah mempunyai pemimpin baru dengan jargon “Harapan Baru Menuju Banjarbaru Emas”, tentu saja jargon bukan sembarang jargon.

Melalui program 100 hari masa kepemimpinan Lisa Halaby yang merupakan Wali Kota perempuan pertama di Banjarbaru, sedikit banyak, barang tentu kita bisa meraba langkah lima tahun ke depan.

Meski tidak ada hal yang murni baru, anggap saja saat ini program yang digarap Wali Kota melalui dinas teknis adalah masa transisi, lalu inguh masa lalu masih ada, meskipun sedikit demi sedikit dipoles, kalau bahasa vulgarnya dihapuskan.

Apakah kemudian itu murni dari ide pemerintahan baru, saya rasa tidak, dan bagi saya meneruskan yang ada atau tidak adalah pilihan, tetapi menghargai ide atau gagasan masa lalu sepanjang itu baik untuk perkembangan dan kemajuan daerah kenapa tidak.

Sebanyak 21 program yang dilakukan dalam program 100 hari kerja memang semua hampir arahnya menyentuh masyarakat.

Sebut saja mitigasi banjir, bantuan sosial, menekan harga gas melon sampai pada urusan menata wajah kota yaitu merapikan kabel semrawut.

Itu luar biasa, tetapi lantas bagaimana persoalan pembangunan infrastruktur lain, terutama bangunan gedung fasilitas umum, meskipun ada efisiensi anggaran termasuk pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat, apakah infrastruktur tidak penting dipikirkan.

Tahun ini, Pemko hanya membangun kantor Damkar, sementara beberapa perencanaan ditangguhkan karena alasan efisiensi dan program prioritas.

Semoga saja memang benar karena pemangkasan anggaran, bukan karena persoalan dan alasan lain?

Saya pikir, infrastruktur termasuk membangun fasilitas pelayanan yang mumpuni juga perlu dipikirkan, baik iti yang sudah direncanakan atau baru digagas atau gagasan lama yang kemudian muncul kembali untuk diteruskan.

Lisa Halaby harus mempunyai ketegasan dan visi kuat untuk mewujudkan tujuan Banjarbaru Emas.

Seandainya saja ada pembisik yang selalu nempel, tidak semua bisikan itu harus diiyakan, sebagai pemimpin punya hak penuh dalam menentukan arah yang tentunya dituangkan dalam RPJMD.

Lantas dinas teknis yang akan mengeksekusi apa yang sudah ada dalam RPJMD itu, jangan sampai RPJMD itu terpental hanya karena kebimbangan yang didasari bisikan.

Saya pernah menulis sebelumnya, melihat apa yang dilakukan Lisa dalam program utama 100 hari, beliau cukup visioner, namun sekali lagi bahwa semua itu jangan sampai terhempas oleh bisikan.

Lebih jauh, ketika saya mengamati dan melihat menuju 100 hari kerja wali kota, Lisa cukup sigap dalam melihat kondisi daerahnya.

Sebut saja, ketika beberapa daerah terjadi demontrasi besar-besaran, secara sigap beliau kumpulkan beberapa dinas dan pimpinan TNI, Polri di kediaman untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi di Banjarbaru.

Sampai hari ini, Banjarbaru kondusif, selain itu hal menonjol yang dilakukan Lisa pernah saya tulis sebelumnya, berkunjung langsung ke rumah warganya yang tertimpa musibah.

Namun saya pikir, itu belum bisa memberikan gambaran untuk lima tahun kedepan, tentunya warga Banjarbaru berharap pemimpinya akan berbuat lebih bagi masyarakat dan kemajuan kota.

Waktu masih panjang, 100 hari belum terlewati, jangan gelisah, mari berpikir positif wali kota sedang menyusun strategi agar Harapan Baru, Banjarbaru Emas terwujud.

Salam

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog