NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Suasana penuh khidmat dan haru mewarnai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Muslimat NU Kalimantan Selatan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Kamis (18/09/2025).
Acara yang digelar menjadi sangat istimewa dengan kehadiran tokoh nasional sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU, Ibu Hj Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutan hangat dan inspiratifnya, Ibu Khofifah menyapa langsung para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Korps PMII Putri (KOPRI) Kalimantan Selatan yang hadir di tengah ribuan jamaah.
Beliau juga mengenang masa-masa perjuangannya di PMII, ketika dirinya mengenang ketika menjadi Ketua Cabang PMII Surabaya dan menjadi ketua cabang perempuan pertama di Indonesia kemudian Ketua Korp PMII Puteri (Kopri) Pengurus Besar (PB) PMII pada periode 1988–1991
Kadang-kadang kepemimpinan perempuan itu diragukan, tapi kita harus terus membuktikan bahwa perempuan bisa memimpin, bisa dipercaya, dan bisa membawa perubahan,” ujarnya tegas.
Pernyataan itu sontak disambut tepuk tangan meriah, terutama dari para kader perempuan muda yang menjadikan Ibu Khofifah sebagai inspirasi dan teladan perjuangan.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Kalimantan Selatan Hj Mariatul Norhidayati Rahmah, M. Si dalam menegaskan pentingnya eksistensi dan kontribusi badan otonom (banom) NU seperti IPNU, IPPNU, PMII, Ansor, dan Fatayat dalam menjaga dan memperkuat organisasi.
“Tanpa banom NU, kita tidak akan bisa tumbuh lebih lama. Karena kita adalah satu kesatuan, dan mereka adalah penerus bangsa,”* ujarnya penuh semangat.
Acara Maulid Nabi ini bukan hanya menjadi ajang peringatan keagamaan, tapi juga momentum penting dalam memperkuat silaturahmi dan ideologisasi antar generasi Nahdlatul Ulama. Semangat perjuangan, pengabdian, dan kepemimpinan kembali digaungkan kepada para kader muda agar terus berkiprah untuk umat dan bangsa.
Kehadiran Ibu Khofifah menjadi kebanggaan tersendiri bagi kader PMII dan KOPRI Kalimantan Selatan. Sosoknya yang berangkat dari rahim organisasi kaderisasi menjadi bukti nyata bahwa pemimpin besar lahir dari proses panjang perjuangan di akar rumput.(nw)
